Jakarta Timur kini menjadi saksi dari perubahan signifikan dengan hadirnya Kampung Gembira Gembrong, sebuah pemukiman yang dibangun ulang setelah kebakaran besar di Pasar Gembrong pada April 2022. Dengan 136 unit rumah yang dibangun di atas lahan seluas 1.200 meter persegi, Kampung Gembira Gembrong menawarkan contoh nyata dari upaya revitalisasi yang berfokus pada perbaikan dan keberlanjutan.
Desain dan Ukuran Rumah yang Beragam
Di Kampung Gembira Gembrong, desain rumah mengusung konsep yang berbeda dari rumah sebelumnya, dengan berbagai ukuran yang disesuaikan dengan ukuran rumah lama. Ketua RT 5, Tia, menjelaskan bahwa ukuran rumah di kampung ini sangat bervariasi. “Rumah-rumah yang dibangun memiliki ukuran yang bervariasi, mengikuti ukuran tanah sebelum kebakaran,” ungkapnya.
Beberapa rumah berukuran sangat kecil, seperti 2×3 meter, yang menurut Tia, cukup sempit untuk aktivitas sehari-hari. Rumah kecil tersebut seringkali hanya memiliki ruang yang cukup untuk kamar mandi dan tempat tidur, tanpa adanya ruang tamu atau area berkumpul. “Ruangannya sempit, jadi kegiatan seperti menerima tamu biasanya dilakukan di luar rumah,” tambah Tia.
Kenyamanan dan Kualitas Hidup Baru
Walaupun ukurannya bervariasi, banyak warga yang merasa puas dengan hasil revitalisasi. Tia sendiri tinggal di rumah berukuran 5×5 meter yang disewanya seharga Rp 800 ribu per bulan. Ia merasa nyaman meski rumahnya mungkin terasa sempit bagi sebagian orang. “Nyaman tinggal di sini karena lingkungan sosialnya baik dan ramah,” kata Tia.
Ketua RT 2, Slamet, juga menyatakan kepuasan terhadap rumah baru. Menurutnya, kualitas bangunan jauh lebih baik dibandingkan dengan rumah lama yang terbuat dari kayu dan sering bocor. “Sekarang rumahnya permanen, dan kami tidak mengalami masalah kebocoran lagi. Kami bersyukur dengan perubahan ini,” ungkap Slamet.
Penataan rumah-rumah yang lebih teratur juga mendapatkan apresiasi. Slamet mengatakan bahwa jalanan yang dulunya berbelok-belok kini menjadi lebih lurus, mempermudah akses dan memberikan kesan yang lebih rapi.
Kesan dan Tantangan dari Warga
Res, salah satu warga, mengapresiasi fasilitas baru seperti kamar mandi di dalam rumah yang tidak tersedia di rumah lamanya. Namun, dia mengeluhkan penurunan ekonomi setelah kebakaran. Sebelum kebakaran, rumahnya yang berlantai empat dapat disewakan, sedangkan rumah baru hanya terdiri dari dua lantai.
“Penghasilan dari menyewakan rumah dulu jauh lebih baik. Sekarang, tidak banyak orang yang mengontrak, dan pembeli di warung juga berkurang,” kata Res. Meski demikian, dia tetap bersyukur atas fasilitas yang ada di rumah barunya.
Kesih, ibu dari Res, menyebutkan bahwa kamar mandi di rumah barunya sangat kecil dan biaya air PAM cukup tinggi. “Kamar mandi sangat kecil, dan tagihan airnya mencapai Rp 250 ribu per bulan,” ujarnya.
Sementara itu, Nok Najemah, yang memiliki rumah kecil berukuran sekitar 2×3 meter, merasa senang karena adanya kamar mandi di dalam rumah. Namun, dia juga mengeluhkan sempitnya ruang yang ada. “Kamar mandi di dalam rumah memang nyaman, tetapi ruangannya menjadi sangat sempit,” katanya. Untuk mengatasi keterbatasan ruang, Nok Najemah melakukan renovasi dengan menambah lantai baru agar anak-anaknya memiliki tempat tidur yang cukup.
Perubahan dan Preferensi Warga
Nok Najemah juga membandingkan rumah barunya dengan rumah lamanya. Meskipun rumah lamanya dalam kondisi kumuh, dia merasa lebih nyaman karena ruangannya lebih luas dan tidak banyak nyamuk. “Rumah lama lebih luas dan tidak terlalu banyak nyamuk,” ungkapnya.
Kesimpulan dan Pandangan ke Depan
Revitalisasi Kampung Gembira Gembrong menunjukkan upaya besar dalam memulihkan dan meningkatkan kualitas hidup setelah bencana. Meskipun terdapat tantangan terkait ukuran rumah yang bervariasi dan masalah ekonomi, transformasi ini mencerminkan kemajuan dan perbaikan dalam kondisi hidup.
Penataan yang lebih baik dan fasilitas yang lebih memadai adalah langkah positif, meskipun beberapa masalah seperti ruang yang sempit dan biaya hidup yang meningkat masih perlu perhatian. Kampung Gembira Gembrong menjadi contoh dari ketahanan komunitas dan kemampuan untuk beradaptasi setelah bencana, dengan tujuan akhir menciptakan lingkungan yang lebih baik untuk semua warganya.
Dengan langkah-langkah yang diambil dan dukungan yang ada, diharapkan Kampung Gembira Gembrong dapat terus berkembang dan memenuhi harapan serta kebutuhan penghuninya. Transformasi ini adalah bukti nyata dari upaya untuk menciptakan kehidupan yang lebih baik dan berkelanjutan dalam komunitas urban yang terus berkembang.