Sopir Mengantuk, Mobil Xenia Hantam Harrier di Tol Jagorawi

Kecelakaan lalu lintas terjadi di ruas Tol Jagorawi Km 27, Bogor, Jawa Barat, yang melibatkan mobil Toyota Harrier dan Daihatsu Xenia. Insiden ini bermula saat mobil Harrier sedang berhenti untuk mengganti ban.

“Saat kendaraan Harrier tengah mengganti ban, tiba-tiba datang mobil Xenia,” ujar Kainduk PJR Tol Jagorawi, Kompol Jajuli, dalam keterangannya pada Jumat (28/2/2025).

Peristiwa ini terjadi pada pagi hari. Pengemudi Xenia yang diduga mengantuk kehilangan kendali, hingga kendaraan oleng ke kiri dan menabrak mobil yang sedang berhenti tersebut.

“Pengemudi mengalami kantuk, lalu kendaraan oleng ke kiri hingga menabrak mobil yang sedang dalam perbaikan,” jelasnya.

Jajuli menegaskan bahwa tidak ada korban jiwa dalam kejadian ini, namun kedua kendaraan mengalami kerusakan.

“Korban jiwa tidak ada, hanya mengalami kerugian materiil akibat kerusakan mobil,” ungkapnya.

Leao Kritik VAR, Namun Tetap Optimis Milan Bisa Kembali Bangkit!

Pemain bintang AC Milan, Rafael Leao, tak dapat menutupi rasa kecewanya usai timnya harus menelan kekalahan 1-2 dari Bologna dalam laga tunda pekan ke-9 Serie A, yang digelar pada Jumat (28/2) dini hari WIB. Bagi Leao, selain kecewa dengan hasil buruk tersebut, ia juga menyoroti keputusan wasit yang mengesahkan gol pertama Bologna, yang menurutnya penuh dengan kontroversi.

Pada pertandingan yang berlangsung di Stadion Renato Dall’Ara, Milan memulai laga dengan baik dan berhasil unggul 1-0 melalui gol indah Leao di babak pertama. Namun, Bologna bangkit di babak kedua, mencetak dua gol melalui Santiago Castro dan Dan Ndoye, yang akhirnya memastikan kemenangan tuan rumah.

Keputusan Wasit yang Dipertanyakan
Leao mengungkapkan rasa tidak puasnya terhadap keputusan wasit yang mengesahkan gol pertama Bologna, yang dia rasa seharusnya tidak sah. Gol tersebut tercipta setelah Giovanni Fabbian tampak menyentuh bola dengan tangannya sebelum diproses menjadi gol oleh Castro. Meskipun VAR menilai bahwa posisi tangan Fabbian dalam keadaan alami, keputusan tersebut tetap menjadi perdebatan.

“Saya melihat rekaman ulang gol itu, dan menurut saya ada yang aneh dengan situasinya,” ujar Leao kepada DAZN. “Namun, terlepas dari itu, kami harus lebih fokus dan melihat diri kami sendiri. Babak pertama kami sangat baik, namun kami seharusnya bisa mempertahankan keunggulan itu.”

Frustrasi dengan Penurunan Performa Tim
Leao juga mengungkapkan rasa frustrasinya dengan penurunan performa tim di babak kedua. Ia merasa bahwa Milan terlalu mudah kehilangan keunggulan dan harus bisa lebih mengontrol jalannya pertandingan, terutama setelah tampil dominan di babak pertama.

“Kami perlu menilai diri kami sendiri. Babak pertama kami luar biasa, dan kami seharusnya bisa melanjutkan performa tersebut,” tambahnya. “Kami kehilangan fokus di babak kedua, dan itu mempengaruhi jalannya pertandingan.”

Menatap Laga Penting Melawan Lazio
Dengan kekalahan ini, Milan kini berada di peringkat kedelapan klasemen sementara Serie A dengan 41 poin dari 26 pertandingan. Dalam situasi yang semakin sulit ini, Leao menegaskan bahwa laga melawan Lazio pada akhir pekan nanti akan menjadi pertandingan yang sangat krusial bagi upaya timnya untuk kembali ke zona Liga Champions.

“Kami butuh kemenangan. Setiap pertandingan ke depan harus kami anggap sebagai final. Kami berharap para penggemar akan memberikan dukungan penuh di San Siro,” tegas Leao dengan penuh semangat.

Optimisme Leao untuk Empat Besar
Meski keadaan saat ini cukup menantang, Leao tetap optimis bahwa Milan masih memiliki peluang untuk finis di empat besar. Ia percaya bahwa masih banyak pertandingan yang harus dimainkan, dan Serie A selalu penuh dengan kejutan, di mana setiap tim bisa kehilangan poin kapan saja.

“Saya masih yakin bahwa kami bisa masuk ke zona Liga Champions. Banyak pertandingan yang masih harus dimainkan, dan seperti yang kita lihat, Serie A sangat kompetitif. Semua tim bisa kehilangan poin kapan saja. Kami harus tetap bekerja keras dan fokus untuk meraih kemenangan,” kata Leao, menegaskan keyakinannya bahwa Milan bisa kembali ke jalur kemenangan dan meraih posisi terbaik di akhir musim.

Dengan semangat yang tak padam, Leao berharap Milan bisa segera bangkit dari hasil buruk ini dan memberikan penampilan terbaik mereka di sisa musim.

BSI Ekspansi ke Korea Selatan, Permudah Pengiriman Uang bagi PMI dan Pelajar

PT Bank Syariah Indonesia Tbk. (BSI) semakin memperluas cakupan bisnis remitansi dengan menargetkan Korea Selatan sebagai destinasi ekspansi terbaru. Langkah ini sejalan dengan strategi perusahaan dalam memperkuat layanan perbankan syariah di kawasan Asia. Korea Selatan menjadi pilihan utama mengingat jumlah Pekerja Migran Indonesia (PMI) di negara tersebut yang telah mencapai lebih dari 60.000 orang.

Direktur Sales & Distribution BSI, Anton Sukarna, menyatakan bahwa ekspansi ini merupakan kelanjutan dari upaya perusahaan dalam memperluas layanan remitansi yang sebelumnya telah dikembangkan di Malaysia, Singapura, Hong Kong, dan Jepang. Perusahaan berkomitmen untuk terus mengembangkan ekosistem keuangan halal, baik di dalam maupun luar negeri, melalui layanan pengiriman uang yang aman dan terpercaya.

Hingga Januari 2025, BSI telah mengelola bisnis remitansi di 13 negara dengan volume transaksi yang mencapai Rp10 triliun, mengalami pertumbuhan sebesar 42 persen secara tahunan. Kinerja ini menunjukkan peningkatan signifikan dalam transaksi remitansi yang dikelola oleh BSI. Untuk memperlancar ekspansi di Korea Selatan, BSI bekerja sama dengan Gmoney Trans dengan menandatangani perjanjian kemitraan. Kolaborasi ini memungkinkan nasabah untuk membuka rekening BSI melalui aplikasi GmoneyTrans tanpa harus kembali ke Indonesia.

Selain mendukung PMI, layanan ini juga memberikan kemudahan bagi pelajar Indonesia yang ingin berkuliah di Korea Selatan. Salah satu persyaratan administratif untuk mahasiswa asing adalah memiliki riwayat mutasi dana dari luar negeri ke rekening di Korea Selatan, sehingga layanan remitansi dari BSI dapat menjadi solusi yang lebih praktis dan aman.

Dengan adanya kerja sama ini, BSI dan GmoneyTrans berkomitmen membangun komunitas pengguna layanan remitansi yang lebih luas. Langkah ini tidak hanya mempermudah akses keuangan bagi masyarakat Indonesia di luar negeri, tetapi juga menciptakan sistem keuangan yang inklusif guna meningkatkan kesejahteraan para pekerja dan pelajar di Korea Selatan.

Trump Tantang Inggris Hadapi Rusia, Starmer Tanggapi dengan Senyuman

Presiden Amerika Serikat, Donald Trump, menanyakan kepada Perdana Menteri Inggris, Keir Starmer, apakah negaranya mampu menghadapi Rusia tanpa bantuan dari pihak lain. Pertanyaan itu disampaikan saat pertemuan mereka di Gedung Putih pada Kamis (27/2). Sebelum pertemuan tertutup berlangsung, Trump menyatakan keyakinannya bahwa Inggris dapat menjaga diri dengan baik tanpa perlu banyak bantuan. Ia juga menegaskan bahwa jika Inggris memang membutuhkannya, Amerika Serikat akan selalu siap mendukung.

Menanggapi pernyataan tersebut, Starmer menyatakan rasa bangganya terhadap negaranya dan menyoroti eratnya hubungan antara Inggris dan Amerika Serikat. Ia menggambarkan kerja sama kedua negara sebagai aliansi terbesar di dunia dan menegaskan bahwa mereka selalu saling mendukung. Saat Trump kembali bertanya apakah Inggris benar-benar bisa menghadapi Rusia sendiri, Starmer hanya tersenyum dan menggelengkan kepala sambil menjawab singkat, “Benar…”

Pertemuan ini berlangsung di tengah upaya Amerika Serikat untuk mencapai kesepakatan strategis dengan Ukraina, yang berpotensi membuka jalan bagi berakhirnya konflik di negara tersebut. Presiden Ukraina, Volodymyr Zelenskyy, dijadwalkan tiba di Washington pada Jumat untuk menandatangani perjanjian yang menurut Trump sangat besar, termasuk kerja sama dalam bidang logam tanah jarang.

Dalam konferensi persnya, Starmer menegaskan bahwa Inggris berkomitmen mendukung upaya perdamaian yang dipimpin oleh Amerika Serikat. Ia juga menekankan bahwa kesepakatan yang dicapai harus dihormati dan dipatuhi oleh semua pihak yang terlibat.

Perbaikan Jalan Rusak di Stasiun Citayam Tertunda, PUPR Depok Lakukan Tambal Sementara

Akses jalan menuju Stasiun Citayam di Cipayung, Kota Depok mengalami kerusakan dengan banyak lubang di beberapa titik. Pemerintah Kota (Pemkot) Depok, melalui Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang (PUPR), telah melakukan tambal sulam dengan aspal guna mengatasi kondisi tersebut.

Kepala Dinas PUPR Kota Depok, Citra Indah Yulianti, menjelaskan bahwa penyebab utama kerusakan jalan adalah sistem drainase yang tidak berfungsi dengan baik. Saluran air tersumbat akibat limbah dari warung-warung di sekitar lokasi, sehingga mempercepat proses kerusakan jalan.

“Hasil pemeriksaan menunjukkan bahwa di kiri dan kanan jalan tidak terdapat saluran drainase yang berfungsi. Drainase yang ada tersumbat oleh limbah dari warung-warung, sehingga mempercepat kerusakan jalan,” ujar Citra saat dikonfirmasi pada Kamis (27/2/2025).

Jalan yang mengalami kerusakan paling parah berada di Jalan Lori Sawah, yang merupakan akses utama menuju Stasiun Citayam. Untuk sementara, jalan tersebut telah ditambal menggunakan aspal sebagai langkah pemeliharaan. Sementara itu, rencana perbaikan permanen dengan metode pengecoran baru bisa diajukan dalam anggaran tahun 2026.

“Karena anggaran 2025 belum mencakup perbaikan ini, kami akan mengusulkannya untuk 2026. Saat ini, perbaikan dilakukan melalui anggaran pemeliharaan jalan,” tambahnya.

Anggaran Terbatas, Perbaikan Jalan Tertunda

Sebelumnya, kondisi jalan berlubang di kawasan ini sempat menjadi perhatian karena lebarnya lubang yang membuat pengendara harus lebih berhati-hati saat melintas. Bahkan, beredar informasi bahwa seorang pengendara motor sempat terjatuh akibat kondisi jalan yang rusak pada Rabu (26/2).

Dalam video yang tersebar di media sosial, terlihat banyak pengendara, termasuk ojek online dan orang tua yang mengantar anaknya, menggunakan jalan tersebut. Kepadatan lalu lintas di lokasi semakin menambah risiko kecelakaan akibat jalan berlubang.

Menanggapi hal ini, Dinas PUPR Depok langsung menerjunkan tim untuk melakukan pengecekan. Namun, keterbatasan anggaran akibat efisiensi menjadi tantangan dalam pelaksanaan perbaikan lebih lanjut.

“Kami sudah melakukan pengecekan ke lokasi. Saat ini, anggaran kami mengalami efisiensi, sehingga pekerjaan yang bisa dilakukan hanya yang sudah masuk dalam Dokumen Pelaksanaan Anggaran (DPA),” jelas Citra pada Rabu (26/2).

Populasi Jepang Menyusut, KBRI Tokyo Tanggapi Permintaan TKI

Jepang, yang dikenal sebagai “Negeri Sakura”, saat ini tengah menghadapi tantangan besar terkait dengan penurunan jumlah populasi. Pada paruh pertama tahun 2024, Kementerian Kesehatan Jepang melaporkan hanya tercatat 350.074 kelahiran, sebuah angka yang menurun hampir 6 persen dibandingkan periode yang sama pada tahun sebelumnya. Angka kelahiran ini bahkan menjadi yang terendah dalam hampir setengah abad terakhir, sejak Tokyo mulai mencatatkan data statistik kelahiran secara resmi pada tahun 1969.

Tren ini menunjukkan bahwa banyak pasangan muda Jepang yang menunda atau bahkan memilih untuk tidak memiliki anak sama sekali. Tak jarang, generasi muda di Jepang juga memilih untuk hidup sendiri dan tidak menikah, menyumbang pada rendahnya angka kelahiran yang mengkhawatirkan. Selain itu, Jepang juga memiliki populasi yang semakin tua, menjadikannya sebagai negara dengan proporsi penduduk lansia terbesar kedua di dunia setelah Italia.

Menteri Kesehatan Jepang untuk periode 2023-2024, Keizo Takemi, mengungkapkan keprihatinan mendalam mengenai kondisi ini. Ia memperingatkan bahwa pada dekade 2030-an, jumlah tenaga kerja muda di Jepang akan semakin menyusut. Oleh karena itu, Takemi menyebutkan bahwa enam tahun ke depan merupakan waktu yang sangat krusial bagi negara ini untuk mengatasi penurunan populasi yang semakin mendalam.

Di tengah krisis ini, muncul kabar yang beredar luas di media sosial bahwa Jepang mulai membuka lebih banyak kesempatan bagi tenaga kerja asing, termasuk dari Indonesia, untuk membantu mengisi kekurangan tenaga kerja yang semakin mendalam. Indonesia, dengan populasi muda yang besar, dianggap sebagai salah satu mitra potensial yang bisa membantu negara tersebut mengatasi dampak negatif dari penurunan jumlah penduduk.

Kedutaan Besar Republik Indonesia (KBRI Tokyo) membenarkan kabar tersebut. Muhammad Al Aula, Koordinator Fungsi Penerangan dan Sosial Budaya KBRI Tokyo, menyatakan bahwa kebutuhan tenaga kerja asing di Jepang memang sangat besar. “Penurunan jumlah penduduk di Jepang dan terbukanya peluang kerja bagi pekerja asing sudah menjadi pengetahuan umum di Jepang,” jelas Al Aula dalam wawancaranya dengan Kompas.com pada Rabu (26/2/2025).

Menurut Al Aula, tenaga kerja Indonesia (TKI) sangat dicari oleh pasar kerja Jepang. Indonesia dipilih sebagai salah satu negara pengirim tenaga kerja asing karena beberapa faktor, seperti kualitas kerja yang baik dan kemampuan beradaptasi dengan kultur sosial Jepang yang diakui. Al Aula juga menambahkan bahwa kebutuhan tenaga kerja asing di Jepang diperkirakan akan terus tinggi dalam beberapa tahun mendatang, dengan lapangan pekerjaan yang bervariasi.

Bagi pekerja migran Indonesia (PMI) yang ingin bekerja di Jepang, terdapat berbagai sektor yang sangat membutuhkan tenaga kerja, terutama dalam skema Specialized Skilled Worker (SSW). Beberapa sektor strategis yang membutuhkan pekerja asing di Jepang meliputi keperawatan, industri manufaktur, konstruksi, pembuatan kapal dan mesin kapal, perbaikan mobil, industri penerbangan, perhotelan, pertanian, perikanan, transportasi mobil dan kereta api, serta perhutanan.

KBRI Tokyo juga terus memberikan edukasi kepada calon pekerja Indonesia yang ingin bekerja di Jepang, agar mempersiapkan diri dengan matang, terutama dalam hal pemahaman terhadap pekerjaan yang akan dijalani, menelaah kontrak kerja dengan seksama, serta menguasai bahasa Jepang. Menurut Al Aula, penguasaan bahasa Jepang sangat penting baik untuk kelancaran bekerja maupun untuk kehidupan sehari-hari di Jepang.

Melihat besarnya peluang ini, Indonesia dapat menjadi mitra strategis bagi Jepang dalam mengatasi masalah populasi yang semakin menurun, sambil membuka kesempatan bagi para pekerja Indonesia untuk berkarir di negara maju tersebut.

Chile Lumpuh Total: Pemadaman Listrik Meluas, Keadaan Darurat Ditetapkan

Pemerintah Chile mengumumkan keadaan darurat dan memberlakukan jam malam setelah pemadaman listrik besar-besaran melanda sebagian besar wilayah negara itu, termasuk ibu kota Santiago, pada Selasa (25/2/2025). Insiden yang jarang terjadi ini menyebabkan jutaan warga kehilangan akses listrik, mengganggu transportasi, dan memicu kekacauan di berbagai sektor. Akibatnya, ribuan orang harus dievakuasi dari stasiun-stasiun metro, sementara banyak warga terpaksa berdesakan di dalam bus yang penuh sesak.

Pemadaman listrik ini berdampak luas, mulai dari Arica di utara hingga Los Lagos di selatan, mencakup lebih dari 90 persen populasi Chile yang berjumlah 20 juta jiwa. Lima jam setelah insiden terjadi, Menteri Dalam Negeri Carolina Toha mengumumkan jam malam dari pukul 22.00 hingga 06.00 pagi, sebagai langkah untuk menjaga keamanan masyarakat di tengah kemungkinan pemadaman berkepanjangan. Toha menegaskan bahwa gangguan ini bukan akibat sabotase, melainkan kegagalan sistem yang sedang dalam proses perbaikan.

Akibat padamnya listrik, sistem transportasi lumpuh total. Metro Santiago yang setiap hari melayani sekitar 2,3 juta penumpang terpaksa mengevakuasi penumpangnya. Lampu lalu lintas yang tidak berfungsi menyebabkan kemacetan parah, sementara banyak warga terpaksa berjalan kaki berjam-jam di bawah terik matahari untuk pulang. Beberapa kantor dan toko tutup lebih awal, menghambat aktivitas bisnis. Seorang pekerja, Maria Angelica Roman (45), mengungkapkan kebingungannya setelah dipulangkan dari kantor tetapi kesulitan mencari transportasi. Di sisi lain, seorang petugas bank bernama Jonathan Macalupu (25) mengatakan bahwa seluruh operasional perbankan harus dihentikan akibat pemadaman ini. Bahkan, seorang perempuan dilaporkan terjebak di dalam lift karena listrik mati mendadak.

Peristiwa ini mengingatkan pada insiden serupa pada tahun 2010, ketika kerusakan pembangkit listrik di Chile selatan menyebabkan pemadaman luas hanya sebulan setelah gempa bumi dahsyat berkekuatan magnitudo 8,8 yang menewaskan lebih dari 500 orang serta melumpuhkan jaringan listrik nasional.

Danantara: Warisan Gagasan 40 Tahun yang Kini Menjadi Kenyataan

Utusan Khusus Presiden Bidang Iklim dan Energi, Hashim Djojohadikusumo, mengungkapkan bahwa pembentukan Badan Pengelola Investasi (BPI) Daya Anagata Nusantara (Danantara) merupakan gagasan yang telah dirancang sejak 40 tahun lalu oleh ayahnya, Soemitro Djojohadikoesoemo, seorang ekonom terkemuka. Hashim menyatakan bahwa pendirian Danantara memiliki makna emosional bagi dirinya dan Presiden Prabowo Subianto, yang kini diberikan kesempatan untuk mewujudkan cita-cita sang ayah.

Soemitro, yang pernah menjabat sebagai Menteri Keuangan pada era Kabinet Wilopo dan Kabinet Burhanuddin Harahap, telah lama melihat pentingnya sebuah lembaga yang dapat mengelola aset negara secara profesional guna mendukung pertumbuhan ekonomi. Namun, pada masanya, gagasan tersebut belum mendapat dukungan dari pemerintah yang berkuasa saat itu. Kini, setelah empat dekade, putranya mendapatkan mandat dari rakyat untuk merealisasikan visi tersebut.

Peluncuran Danantara bukan hanya sebuah implementasi kebijakan ekonomi, tetapi juga merupakan bagian dari perjalanan panjang sejarah pemikiran yang kini mendapat restu untuk diwujudkan. Hashim berharap badan ini dapat menjadi solusi dalam mengentaskan kemiskinan serta mendorong pembangunan berkelanjutan.

Danantara, yang diresmikan oleh Presiden Prabowo Subianto pada 24 Februari di Istana Kepresidenan, akan mengelola aset senilai lebih dari 900 miliar dolar AS dengan dana awal sebesar 20 miliar dolar AS. Sebagai Sovereign Wealth Fund (SWF) Indonesia, badan ini berperan dalam mengelola investasi strategis untuk mendorong pertumbuhan ekonomi nasional.

Terlibat Insiden Panas, Lionel Messi Dijatuhi Sanksi oleh Komdis MLS

Bintang Inter Miami, Lionel Messi, terlibat insiden panas saat timnya menghadapi New York City FC dalam laga pembuka musim reguler MLS 2025. Akibat tindakannya, Messi dikenai sanksi oleh Komite Disiplin MLS.

Pertandingan yang berlangsung di Chase Stadium, Florida, pada Minggu (23/2/2025) pagi WIB itu berjalan sengit. Messi menunjukkan performa impresif dengan mencatatkan dua assist bagi Inter Miami.

Messi berperan dalam terciptanya gol Tomas Aviles pada menit ke-5 dan Telasco Segovia di menit ke-90+10. Sayangnya, timnya harus puas berbagi angka setelah New York City FC mencetak dua gol balasan melalui Mitja Ilenic (26’) dan Adrian Martinez (55’), membuat skor akhir 2-2.

Cekcok dengan Wasit dan Pelatih Lawan

Setelah laga berakhir, Messi tampak tidak puas dengan hasil tersebut. Ia sempat bersitegang dengan wasit Rosendo Mendoza, mempertanyakan beberapa keputusan yang diambil. Perdebatan yang semakin memanas berujung pada kartu kuning untuk Messi, tetapi ketegangan tidak berhenti di situ.

Saat menuju lorong stadion, Messi kembali terlibat insiden dengan asisten pelatih New York City FC, Mehdi Ballouchy. Dalam momen tersebut, Messi terlihat menaruh tangannya di leher Ballouchy, yang langsung memicu reaksi dari pemain serta staf kedua tim.

Dijatuhi Sanksi oleh MLS

Karena tindakan yang dianggap tidak sportif itu, Messi dijatuhi sanksi oleh MLS. Liga menyatakan bahwa ia melanggar aturan mengenai kontak fisik di area kepala dan leher lawan.

“Komite Disiplin MLS telah menjatuhkan denda kepada Lionel Messi atas insiden yang terjadi setelah pertandingan melawan New York City FC pada 22 Februari. Ia dinyatakan melanggar regulasi terkait tindakan fisik terhadap lawan,” bunyi pernyataan resmi MLS.

Meski Messi tetap menjadi pemain kunci bagi Inter Miami, insiden ini menjadi sorotan dan memicu berbagai reaksi dari penggemar serta pengamat sepak bola.

AC Milan Perpanjang Kerja Sama dengan Tijjani Reijnders

AC Milan dan gelandang asal Belanda, Tijjani Reijnders, baru-baru ini mencapai kesepakatan mengenai perpanjangan kontrak yang akan membuatnya tetap berada di San Siro hingga musim panas 2030. Sebelumnya, kontrak Reijnders dengan Milan berlaku hingga 2028, namun manajemen klub memutuskan untuk memperpanjangnya lebih awal demi mengamankan masa depannya dalam tim.

Sejak bergabung dengan AC Milan, performa Reijnders di lini tengah telah mendapatkan pujian dari berbagai pihak. Kualitas permainan yang impresif membuatnya menjadi incaran klub-klub besar, termasuk Manchester City dan Barcelona yang dilaporkan tertarik merekrutnya. Namun, Milan dengan tegas menegaskan niat mereka untuk mempertahankan pemain berusia 25 tahun ini, mengingat kontribusinya yang sangat penting di tim.

Untuk menjaga Reijnders di Milan, klub yang bermarkas di San Siro tersebut menawarkan kontrak baru dengan jangka waktu yang lebih panjang. Menurut laporan dari De Telegraaf, kontrak baru ini juga disertai dengan kenaikan gaji yang signifikan. Reijnders saat ini menerima sekitar €1,7 juta per musim, atau setara dengan Rp28,5 miliar, namun angka pasti untuk kenaikan gaji belum diumumkan. Hal ini menjadi bukti bahwa Milan menghargai kontribusinya yang terus berkembang sejak kedatangannya di klub.

Selain itu, dalam kesepakatan kontrak baru ini, Milan memilih untuk tidak menyertakan klausul rilis. Keputusan ini menunjukkan niat klub untuk tetap memegang kendali penuh atas masa depan Reijnders dan menghindari potensi pelepasan yang tidak diinginkan. Dengan demikian, AC Milan berharap gelandang berpotensi besar ini akan lebih fokus dan termotivasi dalam membantu tim meraih kesuksesan di masa depan.

Kesepakatan tersebut telah dicapai secara lisan antara pihak klub dan Reijnders, dengan CEO AC Milan telah menyelesaikan pembicaraan dengan sang pemain dan agennya. Meskipun belum ada pengumuman resmi, diperkirakan Milan akan mengonfirmasi perpanjangan kontrak ini pada awal Maret 2025. Klub ingin memastikan semua rincian kontrak selesai sebelum membuat pengumuman secara publik.

Dengan perpanjangan kontrak ini, AC Milan semakin memperkuat rencana jangka panjang mereka dengan Tijjani Reijnders yang akan terus menjadi bagian integral dari skuad. Klub berharap gelandang asal Belanda ini dapat terus menunjukkan performa terbaiknya dan memberikan kontribusi yang lebih besar lagi untuk tim di kompetisi domestik maupun Eropa.