Bandara Internasional Damaskus Kembali Beroperasi, Pemimpin Baru Suriah Pantau Langsung

Bandara Internasional Damaskus resmi kembali beroperasi untuk penerbangan internasional setelah ditutup selama hampir 13 tahun akibat konflik berkepanjangan di Suriah. Kembalinya operasional bandara ini merupakan langkah signifikan bagi pemulihan ekonomi negara yang telah dilanda perang.

Penerbangan internasional pertama yang mendarat di Bandara Damaskus tiba dari Qatar pada 7 Januari 2025, menandai dimulainya kembali layanan penerbangan komersial. Direktur bandara, Anis Fallouh, menyatakan bahwa ini adalah “awal yang baru” bagi Suriah. Momen ini menunjukkan bahwa negara tersebut mulai membuka diri kembali kepada dunia internasional setelah bertahun-tahun terisolasi.

Kembalinya penerbangan internasional di Damaskus juga didukung oleh beberapa negara, termasuk Qatar dan Arab Saudi, yang telah mengirimkan bantuan kemanusiaan melalui udara. Bantuan tersebut mencakup makanan, obat-obatan, dan perlengkapan darurat lainnya. Ini mencerminkan solidaritas dari negara-negara tetangga dalam membantu Suriah membangun kembali setelah konflik.

Pemimpin baru Suriah, Ahmed al-Sharaa, memantau langsung proses pembukaan kembali bandara dan menegaskan pentingnya langkah ini untuk memulihkan hubungan internasional. Kunjungan ini menunjukkan komitmen pemerintah baru untuk memperbaiki citra Suriah di mata dunia dan mendorong investasi asing. Ini mencerminkan upaya pemerintah untuk menunjukkan bahwa mereka siap untuk berkolaborasi dengan komunitas internasional.

Pemerintah Suriah berencana melakukan rehabilitasi lebih lanjut terhadap infrastruktur bandara untuk memastikan keselamatan dan kenyamanan penumpang. Hal ini termasuk peningkatan fasilitas keamanan dan pelayanan penumpang. Ini menunjukkan bahwa pemerintah berkomitmen untuk meningkatkan standar operasional bandara agar sesuai dengan harapan internasional.

Kembalinya penerbangan internasional diharapkan dapat memberikan dampak positif bagi perekonomian Suriah. Dengan meningkatnya aksesibilitas, diharapkan akan ada peningkatan dalam sektor pariwisata dan perdagangan. Ini mencerminkan harapan pemerintah untuk memulihkan ekonomi yang telah terpuruk akibat perang.

Meskipun langkah ini merupakan kemajuan besar, Suriah masih menghadapi banyak tantangan, termasuk sanksi internasional dan ketidakstabilan politik. Pemerintah baru harus bekerja keras untuk membangun kepercayaan dengan negara-negara lain agar investasi dapat masuk dan membantu proses pemulihan. Ini menunjukkan bahwa meskipun ada kemajuan, perjalanan menuju stabilitas penuh masih panjang.

Dengan dibukanya kembali Bandara Internasional Damaskus, semua pihak kini diajak untuk menyaksikan perjalanan Suriah menuju pemulihan pasca-konflik. Keberhasilan langkah ini akan sangat bergantung pada kemampuan pemerintah untuk mengatasi tantangan yang ada dan membangun hubungan baik dengan komunitas internasional. Kembalinya penerbangan internasional menjadi simbol harapan baru bagi rakyat Suriah yang mendambakan kedamaian dan stabilitas.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *