Kabar mengejutkan datang dari dunia politik Indonesia. Ketua Umum Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP), Megawati Soekarnoputri, dikabarkan akan melakukan komunikasi langsung dengan Presiden Joko Widodo, Prabowo Subianto, terkait pertemuan yang akan digelar dalam waktu dekat. Hal tersebut diungkapkan oleh Sekretaris Jenderal PDIP, Hasto Kristiyanto, yang mengonfirmasi bahwa keduanya akan segera berdiskusi lebih lanjut mengenai agenda tersebut.
“Saya tidak membantah bahwa Ibu Megawati dan Bapak Presiden Prabowo akan berkomunikasi langsung terkait pertemuan yang akan dilaksanakan,” ujar Hasto dalam sebuah acara di Jakarta Selatan pada Jumat malam (17/1). Menurut Hasto, hubungan baik dan kedekatan ideologis antara Megawati dan Prabowo menjadi dasar kuat bagi terjalinnya komunikasi tersebut.
Namun, Hasto tidak memberikan jawaban pasti mengenai apakah pertemuan tersebut berujung pada kemungkinan PDIP bergabung dalam kabinet pemerintahan Prabowo. Meski demikian, ia mengingatkan kembali pidato Megawati pada peringatan HUT ke-52 PDIP beberapa waktu lalu. Dalam pidatonya, Megawati menyampaikan rasa terima kasih kepada Prabowo atas kontribusinya dalam meluruskan sejarah dan memberi penghormatan kepada Bung Karno.
Menurut Hasto, pernyataan Megawati ini bisa dianggap sebagai momen rekonsiliasi nasional. Ia menyebut bahwa PDIP berkomitmen untuk bekerja sama dengan pemerintah dalam posisi politik masing-masing, sembari tetap menjaga peran penting sebagai penyeimbang dalam sistem politik Indonesia yang demokratis. “PDIP akan terus melakukan check and balances demi menjaga agar demokrasi berjalan sehat dan berpijak pada kedaulatan rakyat,” tambah Hasto.
Dalam kesempatan itu, Hasto juga menyoroti sejumlah tantangan yang dihadapi oleh pemerintahan Prabowo, seperti kemiskinan, keterbatasan fiskal, dan isu-isu global yang memengaruhi situasi ekonomi Indonesia, seperti perubahan iklim dan geopolitik. Meski begitu, PDIP menegaskan komitmennya untuk memberikan masukan konstruktif bagi kemajuan pemerintahan ke depan.
Secara keseluruhan, meskipun belum ada kepastian mengenai keputusan PDIP untuk bergabung dalam kabinet, komunikasi yang akan terjadi antara Megawati dan Prabowo membuka peluang bagi kolaborasi politik yang lebih erat. Kini, semua mata tertuju pada hasil pertemuan tersebut dan dampaknya terhadap peta politik Indonesia ke depan.