Pada tanggal 10 November 2024, Presiden Terpilih Amerika Serikat, Donald Trump, melakukan panggilan telepon dengan Presiden Rusia, Vladimir Putin, dalam sebuah upaya untuk memberi peringatan terkait eskalasi konflik di Ukraina. Pembicaraan tersebut berlangsung di tengah ketegangan yang semakin meningkat antara kedua negara, seiring dengan berlanjutnya perang yang sudah memasuki tahun ketiga. Trump, yang saat ini sedang mempersiapkan pencalonan untuk pemilu presiden AS 2024, dikabarkan memberikan pesan tegas kepada Putin agar menghindari tindakan yang dapat memperburuk situasi.
Meskipun Trump dikenal dengan sikapnya yang lebih bersahabat terhadap Rusia selama masa jabatannya, ia juga berusaha menunjukkan kepada masyarakat internasional bahwa ia siap mengambil langkah keras jika diperlukan. Dalam percakapan itu, Trump mengingatkan Putin bahwa Amerika Serikat, di bawah kepemimpinannya, akan mengambil tindakan tegas terhadap setiap langkah agresif lebih lanjut dari Rusia. Peringatan ini juga disampaikan dalam konteks proyeksi kekuatan AS yang masih sangat dominan dalam urusan geopolitik global.
Langkah Trump ini bisa jadi merubah dinamika hubungan diplomatik antara Rusia dan AS, terutama jika ia kembali terpilih menjadi presiden. Selain itu, reaksi dari negara-negara sekutu Amerika Serikat dan negara-negara lain yang terlibat dalam krisis Ukraina sangat ditunggu. Banyak pihak berharap bahwa komunikasi langsung antara dua pemimpin besar ini dapat mengurangi potensi ketegangan lebih lanjut dan membuka peluang bagi dialog damai yang lebih konstruktif.