Indonesia terus memperkuat persiapan sebagai tuan rumah Kejuaraan Dunia Gimnastik Artistik 2025, yang akan digelar di GBK Arena, Senayan, pada 19–25 Oktober. Salah satu aspek penting yang menjadi perhatian adalah sistem pencahayaan di dalam arena, mengingat kebutuhan akan kualitas visual yang tinggi dalam pertandingan dan siaran televisi. Ketua Persatuan Gimnastik Indonesia, Ita Yulianti, menyatakan bahwa pencahayaan di GBK Arena sudah cukup memadai, namun masih ada bagian yang dianggap menyilaukan serta kurang mendukung untuk kebutuhan pertunjukan visual dalam acara skala internasional.
Ita mengungkapkan bahwa pihaknya akan melibatkan Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) untuk membahas penambahan dan perbaikan pencahayaan. Tujuannya adalah memastikan bahwa arena benar-benar siap menyambut ajang bergengsi ini. Hal ini sejalan dengan masukan dari Presiden Komite Teknis Gimnastik Artistik Putri FIG, Donatella Sacchi, yang menekankan pentingnya pencahayaan yang lebih dari sekadar instalasi biasa. Menurutnya, pencahayaan menjadi salah satu kunci sukses penyelenggaraan kompetisi.
Senada dengan itu, Andrew Tombs selaku Presiden Komite Teknis Gimnastik Artistik Putra FIG juga menyoroti pentingnya aspek pencahayaan dalam menunjang performa atlet serta kualitas siaran media. Menurutnya, penyiaran yang optimal akan memberikan dampak positif dalam mempromosikan olahraga ini, khususnya di kalangan generasi muda. Sebagai negara Asia Tenggara pertama yang dipercaya menjadi tuan rumah, Indonesia berkomitmen menghadirkan standar tinggi demi kesuksesan kejuaraan dunia tersebut.