Duta Besar Federasi Rusia untuk Indonesia, Sergei Tolchenov, menegaskan bahwa sejarah maritim yang dimiliki bersama oleh Rusia dan Indonesia menjadi elemen penting dalam mempererat hubungan bilateral kedua negara. Pernyataan tersebut disampaikannya dalam pembukaan pameran lukisan bertajuk “Marine Ships Must Be” di Museum Bahari Jakarta pada Senin. Tolchenov mengungkapkan kebanggaannya terhadap sejarah heroik Angkatan Laut Rusia serta apresiasinya terhadap kenangan para panglima dan pelaut Rusia, yang turut menjadi bagian dalam sejarah kerja sama maritim antara Rusia dan Indonesia.
Komitmen Rusia dalam memperkuat kerja sama kemaritiman dengan Indonesia telah terjalin sejak lama, termasuk melalui bantuan Uni Soviet kepada Angkatan Laut Indonesia berupa kapal perang, seperti kapal selam KRI Pasopati pada 1952 yang kini menjadi museum di Surabaya, serta kapal tempur KRI Irian pada 1962. Kedua armada ini menjadi simbol kuat hubungan erat kedua negara dalam bidang militer dan pertahanan maritim. Hingga kini, kerja sama tersebut terus berlanjut, salah satunya melalui Latihan Bersama Orruda di Surabaya pada 4—8 November 2024 yang melibatkan TNI AL dan Angkatan Laut Rusia. Latihan ini menjadi momen bersejarah sebagai yang pertama kali dilakukan oleh kedua angkatan laut tersebut.
Selain itu, keikutsertaan Angkatan Laut Rusia dalam Latihan Maritim Multilateral Komodo 2025 di Perairan Bali juga menjadi bukti nyata hubungan yang semakin erat. Dalam latihan tersebut, Rusia mengirimkan armada terbanyak kedua setelah Indonesia. Tolchenov menambahkan bahwa pameran lukisan maritim yang berlangsung di Jakarta menjadi pengingat akan hubungan dinamis dan saling menguntungkan antara kedua negara dalam berbagai bidang, termasuk kemaritiman. Pameran yang dibuka pada 24 Maret ini merupakan hasil kolaborasi Kedutaan Besar Rusia di Jakarta dengan Museum of the World Ocean di Kaliningrad, Rusia, dan akan berlangsung hingga 16 April 2025.