Presiden RI Prabowo Subianto meresmikan smelter atau pabrik pemurnian logam mulia milik PT Freeport Indonesia, yang disebutnya sebagai impian lama bangsa Indonesia selama puluhan tahun. Dengan adanya fasilitas ini, Indonesia tidak lagi mengekspor bahan mentah seperti mineral dan tembaga, melainkan produk jadi seperti emas dan perak yang memiliki nilai tambah lebih besar.
Dalam keterangannya usai peresmian di Kawasan Ekonomi Khusus (KEK) Gresik, Jawa Timur, Senin, Prabowo mengungkapkan rasa syukurnya atas kerja sama yang baik antara pemerintah dengan Freeport. Ia juga mengapresiasi semua pihak yang telah bekerja keras mewujudkan proyek strategis ini. Presiden menegaskan bahwa Indonesia kini tidak ingin lagi menjual sumber daya alamnya dalam bentuk bahan mentah dengan harga murah, melainkan mengolahnya di dalam negeri agar dapat memberikan manfaat lebih besar bagi perekonomian nasional.
Prabowo juga menekankan bahwa nilai tambah dari produk hasil pemurnian ini akan membantu meningkatkan devisa negara. Dengan pengolahan di dalam negeri, keuntungan dari sektor pertambangan dapat lebih dinikmati oleh masyarakat Indonesia. Dalam sambutannya, ia menegaskan bahwa smelter Freeport di Gresik merupakan pabrik pemurnian logam mulia terbesar di dunia, yang mampu mengolah konsentrat dari tahap awal hingga menjadi produk akhir.
Pada kesempatan yang sama, Presiden menyampaikan apresiasi kepada Freeport Indonesia dan Freeport McMoran yang telah beroperasi di Indonesia selama lebih dari 50 tahun. Ia menyebut bahwa perusahaan tersebut merupakan contoh korporasi yang bertanggung jawab dengan berkontribusi dalam pembangunan ekonomi nasional, salah satunya dengan melakukan hilirisasi industri di Indonesia.