Singapura resmi memulai kampanye pemilu pada Rabu (23/4), dengan partai-partai politik yang mengusung kandidat mereka untuk bersaing memperebutkan kursi anggota parlemen di 33 daerah pemilihan. Pemungutan suara dijadwalkan pada 3 Mei mendatang. Partai Aksi Rakyat (PAP), yang berkuasa, memperoleh kemenangan awal di daerah pemilihan Marine Parade-Braddell Heights, di mana tidak ada partai lain yang mengajukan kandidat.
Partai Pekerja (WP) yang sebelumnya diperkirakan akan menantang kursi tersebut, memilih untuk mundur demi memberikan peluang lebih besar kepada kandidat PAP, menurut pernyataan dari Pritam Singh, ketua WP, melalui media sosial. Di daerah pemilihan lainnya, persaingan diperkirakan akan semakin sengit, seperti di Tampines yang akan menyaksikan pertempuran antara tiga partai oposisi dengan PAP.
Menteri Senior Singapura Teo Chee Hean dan Wakil PM Heng Swee Keat dari PAP mengumumkan bahwa mereka tidak akan mencalonkan diri dalam pemilu kali ini. PM Lawrence Wong, yang memimpin tim PAP di Marsiling-Yew Tee, menyampaikan bahwa keduanya memilih untuk memberi ruang bagi regenerasi kepemimpinan.
Pada 15 April, PM Wong menyarankan Presiden Tharman Shanmugaratnam untuk membubarkan parlemen, secara resmi memulai proses pemilu. Kampanye akan berlangsung selama sembilan hari, diikuti dengan hari tenang pada 2 Mei, agar pemilih dapat melakukan refleksi terkait isu-isu yang diangkat. PAP, yang telah memimpin Singapura selama lebih dari 60 tahun, memperoleh 61,24 persen suara dalam pemilu 2020, sementara WP memperoleh 10 kursi, meningkat dari enam kursi pada pemilu 2015.