Carlos Alcaraz Tegas Hadapi Musim Tanah Liat: “Saya Tak Takut Tekanan”

Carlos Alcaraz menyambut musim turnamen tanah liat Eropa dengan rasa percaya diri tinggi, meskipun mengalami kekalahan di semifinal Indian Wells dan langsung tersingkir pada laga perdana Miami Open. Petenis muda asal Spanyol ini mengaku puas dengan performanya secara keseluruhan, terlepas dari hasil yang didapat. Dalam konferensi pers menjelang Monte Carlo Masters, ia menegaskan bahwa tenis bukan sekadar teknik memukul bola, tetapi juga menyangkut kekuatan mental dan fisik. Alcaraz mengakui bahwa ekspektasi publik terhadapnya sangat tinggi, sampai-sampai setiap kekalahan dianggap sebagai kegagalan besar. Namun, ia tidak membiarkan tekanan itu mempengaruhi semangatnya. Ia mengatakan siap menampilkan permainan terbaik di musim tanah liat.

Saat ini, Alcaraz menempati posisi kelima dalam ATP Live Race To Turin dengan rasio kemenangan 78,9 persen, menjadi yang terbaik kedua di antara petenis dengan minimal sepuluh laga musim ini—hanya kalah dari Jack Draper yang mencatatkan 81,3 persen. Ia juga telah meraih satu gelar di Rotterdam dan menembus perempat final Australian Open serta Doha. Alcaraz menilai persaingan di ATP Tour semakin ketat, terlihat dari keberhasilan Draper dan Jakub Mensik yang tampil cemerlang di Indian Wells dan Miami. Menyadari hal itu, Alcaraz merasa banyak pemain berpotensi besar tampil dominan di musim tanah liat.

Sebagai unggulan kedua di Monte Carlo, Alcaraz akan menghadapi pemenang laga antara Fabio Fognini atau Francisco Cerundolo. Ia menyatakan sangat antusias bisa kembali tampil di turnamen ini setelah absen dua edisi terakhir karena cedera.

Zverev Berambisi Bangkit di Miami Open Setelah Performa Kurang Maksimal

Alexander Zverev bertekad untuk kembali ke performa terbaiknya di Miami Open setelah melalui lima pekan yang sulit di Amerika, mencatatkan hasil menang-kalah 4-4 di berbagai turnamen seperti Buenos Aires, Rio de Janeiro, Acapulco, dan Indian Wells. Namun, ia merasa memiliki hubungan khusus dengan Miami, mengingat kondisi lapangan yang lebih cepat serta cuaca yang lebih lembap dibandingkan Indian Wells. Zverev mengungkapkan bahwa Miami adalah kota favoritnya di Amerika Serikat, terlebih karena ia juga merupakan penggemar tim basket Miami Heat.

Sebagai petenis peringkat dua dunia, Zverev akan menghadapi Benjamin Bonzi atau petenis kualifikasi dalam laga pertamanya di Hard Rock Stadium. Ia berharap bisa memperbaiki catatan pertandingannya di Miami yang kini berada di angka 17-9. Salah satu pencapaian terbaiknya di turnamen ini adalah mencapai final pada 2018 serta semifinal pada 2024 sebelum akhirnya takluk dari Grigor Dimitrov.

Zverev berusaha untuk lebih fokus pada setiap pertandingan yang dijalani, berharap bisa menampilkan performa terbaiknya seperti yang ia rasakan dalam sesi latihan. Ia juga mewaspadai Jack Draper, petenis Inggris yang baru saja meraih gelar Masters 1000 pertamanya di Indian Wells. Jika keduanya terus melaju, mereka berpotensi bertemu di perempat final untuk pertama kalinya dalam sejarah pertemuan mereka.

Petenis Jerman itu mengakui bahwa Draper telah menunjukkan peningkatan signifikan, terutama dalam konsistensi permainan. Ia juga memberikan apresiasi terhadap Holger Rune, yang menurutnya telah mengalami masa sulit dalam 18 bulan terakhir, tetapi kini mulai menemukan kembali performa terbaiknya. Dengan ambisi besar, Zverev berharap bisa kembali bersaing di level tertinggi dan meraih hasil maksimal di Miami Open tahun ini.

Djokovic dan Alcaraz Berada di Sisi Undian yang Sama di Miami Open

Juara enam kali Novak Djokovic dan peraih gelar Miami Open 2022 Carlos Alcaraz berada dalam jalur yang sama dalam turnamen ATP Masters 1000 tahun ini. Djokovic kembali tampil di Miami Open setelah absen sejak 2019. Petenis Serbia ini memiliki rekam jejak impresif di turnamen tersebut, dengan lima gelar dalam rentang 2011 hingga 2016. Djokovic akan memulai perjalanannya di Miami dengan menghadapi rekan senegaranya Hamad Medjedovic atau petenis Australia Rinky Hijikata.

Djokovic, yang telah meraih 40 gelar ATP Masters 1000, berpotensi berjumpa dengan Daniil Medvedev di perempat final. Medvedev, juara bertahan Miami Open, akan menghadapi Jaume Munar atau Arthur Rinderknech di pertandingan pertamanya. Sementara itu, Alcaraz, unggulan kedua turnamen, akan memulai langkahnya dengan menghadapi pemenang laga antara David Goffin dan Aleksandar Vukic. Jika berhasil melaju, ia kemungkinan bertemu unggulan ke-31 Brandon Nakashima di babak ketiga dan berpotensi menghadapi Casper Ruud, Grigor Dimitrov, atau Tommy Paul di perempat final.

Petenis unggulan teratas Alexander Zverev berusaha bangkit setelah performa kurang konsisten sejak final Australian Open. Ia akan memulai turnamen dengan menghadapi Benjamin Bonzi atau petenis kualifikasi. Jika terus melaju, ia bisa menghadapi Giovanni Mpetshi Perricard di babak ketiga, dengan Frances Tiafoe atau Arthur Fils sebagai kemungkinan lawan di babak keempat.

Di sisi lain, unggulan keenam Jack Draper yang baru saja meraih kemenangan pertamanya di Masters 1000, berpeluang bertemu Zverev di perempat final. Ia akan menghadapi Roberto Bautista Agut atau Jakub Mensik di babak kedua. Sementara itu, unggulan ketiga Taylor Fritz akan menghadapi Mariano Navone atau Lorenzo Sonego pada babak kedua, dengan Denis Shapovalov sebagai calon lawan di babak ketiga.

Bagian menarik lainnya dari undian ini menampilkan Andrey Rublev, Matteo Berrettini, dan Kei Nishikori. Jika Nishikori mampu mengalahkan Yoshihito Nishioka, ia akan menghadapi Berrettini dalam pertemuan pertama mereka. Selain itu, Joao Fonseca, yang baru saja meraih gelar ATP Tour pertamanya, akan menghadapi Learner Tien dalam pertandingan ulang final Next Gen ATP Finals tahun lalu.