Tsitsipas Terselamatkan dari Kejutan di Monte Carlo, Siap Panaskan Persaingan

Juara bertahan Stefanos Tsitsipas sukses melewati hadangan awal di Monte-Carlo Masters setelah menundukkan petenis Australia, Jordan Thompson, dalam pertandingan tiga set yang berlangsung dramatis. Dalam duel yang digelar Selasa waktu setempat, Tsitsipas sempat kehilangan set pertama dengan skor 4-6, namun bangkit dan merebut dua set berikutnya 6-4, 6-2. Kemenangan ini membuka langkahnya dalam upaya mempertahankan gelar ATP Masters 1000 tersebut.

Usai pertandingan, Tsitsipas mengaku tak punya ekspektasi pasti terhadap permainan lawan. Ia menyebut hanya dengan mencoba menemukan ritme agar bisa kembali bermain konsisten. Thompson sebenarnya tampil solid, hanya dengan kehilangan empat poin dari servisnya di set pembuka. Namun, Tsitsipas mulai menunjukkan permainan lebih agresif di set kedua, dengan mempercepat gerakan ke baseline dan memberi tekanan pada servis lawan.

Kebangkitan Tsitsipas kian nyata saat ia memenangkan tujuh dari sembilan gim terakhir. Kesalahan Thompson saat melakukan smash terlalu panjang menjadi titik balik penting, memberi Tsitsipas keunggulan break yang menentukan di set penentu. Dengan hasil ini, rekor pertemuan Tsitsipas kontra Thompson menjadi 4-1. Di babak ketiga nanti, petenis berusia 26 tahun itu akan menghadapi pemenang antara Nuno Borges dan Pedro Martinez. Tiga kali juara Monte Carlo itu kini mengantongi rekor menang-kalah 21-3 di turnamen ini dan menjadi petenis tersukses kedua setelah Rafael Nadal.

Carlos Alcaraz Tegas Hadapi Musim Tanah Liat: “Saya Tak Takut Tekanan”

Carlos Alcaraz menyambut musim turnamen tanah liat Eropa dengan rasa percaya diri tinggi, meskipun mengalami kekalahan di semifinal Indian Wells dan langsung tersingkir pada laga perdana Miami Open. Petenis muda asal Spanyol ini mengaku puas dengan performanya secara keseluruhan, terlepas dari hasil yang didapat. Dalam konferensi pers menjelang Monte Carlo Masters, ia menegaskan bahwa tenis bukan sekadar teknik memukul bola, tetapi juga menyangkut kekuatan mental dan fisik. Alcaraz mengakui bahwa ekspektasi publik terhadapnya sangat tinggi, sampai-sampai setiap kekalahan dianggap sebagai kegagalan besar. Namun, ia tidak membiarkan tekanan itu mempengaruhi semangatnya. Ia mengatakan siap menampilkan permainan terbaik di musim tanah liat.

Saat ini, Alcaraz menempati posisi kelima dalam ATP Live Race To Turin dengan rasio kemenangan 78,9 persen, menjadi yang terbaik kedua di antara petenis dengan minimal sepuluh laga musim ini—hanya kalah dari Jack Draper yang mencatatkan 81,3 persen. Ia juga telah meraih satu gelar di Rotterdam dan menembus perempat final Australian Open serta Doha. Alcaraz menilai persaingan di ATP Tour semakin ketat, terlihat dari keberhasilan Draper dan Jakub Mensik yang tampil cemerlang di Indian Wells dan Miami. Menyadari hal itu, Alcaraz merasa banyak pemain berpotensi besar tampil dominan di musim tanah liat.

Sebagai unggulan kedua di Monte Carlo, Alcaraz akan menghadapi pemenang laga antara Fabio Fognini atau Francisco Cerundolo. Ia menyatakan sangat antusias bisa kembali tampil di turnamen ini setelah absen dua edisi terakhir karena cedera.

Zverev Berambisi Bangkit di Miami Open Setelah Performa Kurang Maksimal

Alexander Zverev bertekad untuk kembali ke performa terbaiknya di Miami Open setelah melalui lima pekan yang sulit di Amerika, mencatatkan hasil menang-kalah 4-4 di berbagai turnamen seperti Buenos Aires, Rio de Janeiro, Acapulco, dan Indian Wells. Namun, ia merasa memiliki hubungan khusus dengan Miami, mengingat kondisi lapangan yang lebih cepat serta cuaca yang lebih lembap dibandingkan Indian Wells. Zverev mengungkapkan bahwa Miami adalah kota favoritnya di Amerika Serikat, terlebih karena ia juga merupakan penggemar tim basket Miami Heat.

Sebagai petenis peringkat dua dunia, Zverev akan menghadapi Benjamin Bonzi atau petenis kualifikasi dalam laga pertamanya di Hard Rock Stadium. Ia berharap bisa memperbaiki catatan pertandingannya di Miami yang kini berada di angka 17-9. Salah satu pencapaian terbaiknya di turnamen ini adalah mencapai final pada 2018 serta semifinal pada 2024 sebelum akhirnya takluk dari Grigor Dimitrov.

Zverev berusaha untuk lebih fokus pada setiap pertandingan yang dijalani, berharap bisa menampilkan performa terbaiknya seperti yang ia rasakan dalam sesi latihan. Ia juga mewaspadai Jack Draper, petenis Inggris yang baru saja meraih gelar Masters 1000 pertamanya di Indian Wells. Jika keduanya terus melaju, mereka berpotensi bertemu di perempat final untuk pertama kalinya dalam sejarah pertemuan mereka.

Petenis Jerman itu mengakui bahwa Draper telah menunjukkan peningkatan signifikan, terutama dalam konsistensi permainan. Ia juga memberikan apresiasi terhadap Holger Rune, yang menurutnya telah mengalami masa sulit dalam 18 bulan terakhir, tetapi kini mulai menemukan kembali performa terbaiknya. Dengan ambisi besar, Zverev berharap bisa kembali bersaing di level tertinggi dan meraih hasil maksimal di Miami Open tahun ini.

Carlos Alcaraz Taklukkan Marin Cilic di Tengah Hembusan Angin Qatar Open

Carlos Alcaraz menghadapi tantangan besar saat melakoni debutnya di Qatar Open 2024 di Doha, Senin malam waktu setempat. Bermain dalam kondisi berangin, petenis muda asal Spanyol itu sukses menaklukkan Marin Cilic dalam dua set langsung untuk melaju ke babak kedua turnamen ATP 500 tersebut.

Kemenangan ini memperbaiki catatan pertemuan Alcaraz dengan Cilic menjadi 4-1. Setelah pertandingan, Alcaraz mengakui tekanan yang diberikan lawannya, terutama saat melakukan servis. “Marin selalu memberikan tekanan besar. Dia petenis dengan pengembalian bola yang luar biasa. Saya sangat senang bisa menang dalam dua set,” ujar Alcaraz.

Cilic, yang merupakan mantan petenis peringkat tiga dunia dan juara US Open 2014, menunjukkan permainan solid pada set pertama. Namun, kesalahannya dalam servis pada gim ketujuh membuka peluang bagi Alcaraz untuk mengambil kendali permainan.

Pada set kedua, Cilic terus menekan Alcaraz dari baseline dan sempat mendapatkan empat break point. Sayangnya, ia gagal mengonversi peluang tersebut menjadi poin. Saat tertinggal 3-4, Alcaraz justru tampil lebih agresif dan berhasil merebut 14 dari 19 poin terakhir, mengamankan kemenangan dengan meyakinkan.

Petenis berusia 21 tahun itu, yang sebelumnya meraih gelar pertamanya di turnamen dalam ruangan di Rotterdam, kini menunggu lawan berikutnya di babak kedua, yaitu pemenang antara Zhang Zhizhen dan Luca Nardi.

Di pertandingan lain, Jiri Lehecka mengamankan tempat di babak kedua usai menyingkirkan unggulan ketujuh, Grigor Dimitrov, dengan skor 6-4, 6-4.

Sementara itu, petenis peringkat satu Inggris, Jack Draper, melanjutkan performa impresifnya dengan menundukkan Alexei Popyrin 6-2, 7-6(4) dalam waktu 84 menit. Draper kini memiliki rekor 11 kemenangan dari 12 pertandingan babak pertama sejak Juni tahun lalu. Di babak selanjutnya, ia akan menghadapi petenis Australia, Christopher O’Connell, yang sebelumnya mengalahkan Hady Habib melalui pertarungan ketat 7-6(7), 7-6(3).