Pada pidato Natalnya yang disampaikan pada 25 Desember 2024, Paus Fransiskus menegaskan pentingnya segera menghentikan perang di Ukraina. Ia menekankan bahwa perdamaian dapat tercapai melalui negosiasi dan dialog, yang menjadi jalan utama untuk mengakhiri konflik. Pidato tersebut disampaikan di hadapan ribuan umat Katolik yang berkumpul di Lapangan Santo Petrus, Vatikan, dalam rangka merayakan hari raya Natal.
Paus Fransiskus menyampaikan keprihatinannya atas penderitaan yang dialami oleh masyarakat Ukraina sebagai akibat dari perang yang berkepanjangan. Ia berdoa agar semua pihak yang terlibat dalam konflik ini mau membuka diri untuk berdialog, demi mencapai kesepakatan damai. Harapannya adalah agar situasi yang penuh ketegangan ini segera berakhir dan memberikan kestabilan bagi kawasan tersebut.
Tak hanya menyerukan penghentian konflik di Ukraina, Paus juga mengajak perhatian dunia internasional pada perang lainnya yang tengah berlangsung, seperti di Gaza dan berbagai wilayah lain. Ia menegaskan bahwa perdamaian merupakan tanggung jawab bersama, yang memerlukan komitmen dari semua negara dan pihak terkait. Paus berharap agar gencatan senjata dapat menjadi langkah awal dalam membuka ruang untuk dialog dan rekonsiliasi.
Seruan Paus Fransiskus ini mendapat respon positif dari banyak pihak, termasuk para pemimpin dunia dan organisasi kemanusiaan. Banyak yang berharap bahwa pesan ini dapat mendorong tindakan konkret untuk mengakhiri kekerasan dan memulai proses perdamaian. Umat Katolik di seluruh dunia merasa terinspirasi oleh pesan tersebut, yang menggambarkan komitmen Gereja Katolik dalam mendukung perdamaian global.
Dengan demikian, seruan Paus Fransiskus bukan hanya sekadar harapan, melainkan juga ajakan untuk bertindak dalam mengakhiri konflik yang telah menimbulkan penderitaan bagi banyak orang.