Cerita Inspiratif: 3 Petinju yang Bangkit dari Kebangkrutan dan Menjadi Kaya Lagi

Dunia tinju tak hanya dipenuhi dengan aksi luar biasa di atas ring, tetapi juga cerita-cerita hidup para petinju di luar ring, termasuk perjalanan finansial mereka yang sering kali penuh liku. Beberapa petinju legendaris, meskipun sempat terjerumus dalam kebangkrutan, berhasil bangkit dan kembali meraih kekayaan yang luar biasa. Berikut ini adalah tiga petinju yang sukses bangkit setelah menghadapi masa sulit dan meraih kemakmuran.

1. Mike Tyson – Dari Kebangkrutan ke Kesuksesan Berkelanjutan

Mike Tyson, juara dunia kelas berat termuda dalam sejarah tinju, adalah salah satu petinju paling terkenal di dunia. Namun, meskipun meraih penghasilan fantastis, Tyson menghadapi kesulitan finansial yang berat setelah terjerat gaya hidup mewah dan pengelolaan keuangan yang buruk. Pada tahun 2003, Tyson mengajukan kebangkrutan dengan utang mencapai lebih dari USD 23 juta.

Namun, Tyson tidak menyerah. Dengan tekad yang kuat, ia mengeksplorasi berbagai peluang baru, termasuk membangun bisnis ganja, berkarier di dunia hiburan, dan memiliki podcast yang populer. Selain itu, Tyson juga meluncurkan bisnis terkait tinju dan olahraga. Saat ini, berkat kerja keras dan ketangguhannya, Tyson berhasil meraih kembali kekayaan yang terus berkembang.

2. Floyd Mayweather Jr – Gaya Hidup Mewah dan Kembali Menggapai Puncak Kekayaan

Floyd Mayweather, yang dikenal dengan julukan “Money”, adalah petinju dengan kekayaan luar biasa. Di luar ring, ia dikenal dengan gaya hidup mewah, termasuk mobil-mobil super, perhiasan, dan properti besar. Meski menikmati kesuksesan finansial, Mayweather pernah terlibat dalam kebangkrutan pada tahun 2002 akibat masalah biaya hukum dan manajerial yang melibatkan kariernya.

Namun, Mayweather bangkit lebih cepat dari yang diperkirakan. Dengan mengelola sendiri promosi pertarungannya dan menandatangani kontrak besar, termasuk pertandingan legendaris melawan Manny Pacquiao, ia berhasil mengumpulkan lebih dari USD 1 miliar dari tinju. Strategi bisnis cerdas dan investasi yang tepat menjadikan Mayweather salah satu petinju terkaya sepanjang masa.

3. Evander Holyfield – Keberhasilan Setelah Kejatuhan Finansial

Evander Holyfield, yang terkenal dengan julukan “The Real Deal”, adalah legenda tinju yang mencatatkan kemenangan besar, termasuk gelar juara dunia dalam dua kategori kelas berat. Setelah pensiun, Holyfield mengalami masalah finansial serius dan pada tahun 2012 mengajukan kebangkrutan. Namun, ia tak lama kemudian bangkit dan memulai perjalanan baru.

Holyfield mulai berinvestasi di bisnis peternakan sapi dan menjual beberapa properti mewahnya untuk membangun kembali kekayaannya. Keputusan bisnisnya terbukti sangat menguntungkan, dan Holyfield kini menikmati kehidupan yang lebih stabil secara finansial. Ketenangan dan kebijaksanaan dalam menghadapi masalah keuangan menjadi kunci kesuksesan Holyfield dalam mengatasi kebangkrutan dan kembali meraih kekayaan.


Kebangkrutan Bukan Akhir Dari Segalanya

Perjalanan hidup ketiga petinju legendaris ini menunjukkan bahwa kebangkrutan bukanlah akhir dari segalanya. Dengan ketekunan, kecerdikan dalam berbisnis, dan kemampuan untuk bangkit setelah kegagalan, mereka berhasil meraih kembali kekayaan mereka. Kisah mereka menjadi inspirasi bahwa kegagalan finansial bukanlah hal yang mustahil untuk diatasi, asalkan ada semangat pantang menyerah dan keinginan untuk terus maju.

Mike Tyson dan Kehilangan Tragis Anak Perempuannya, Exodus Tyson

Mike Tyson, salah satu petinju legendaris di dunia, telah melalui berbagai pengalaman hidup, termasuk kehidupan rumah tangga yang melibatkan beberapa pernikahan serta anak-anak.

Di antara semua anaknya, kisah menyedihkan dari Exodus Tyson menjadi salah satu yang paling banyak diperbincangkan. Exodus merupakan putri hasil pernikahan Mike Tyson bersama Sol Xochitl. Dia dilahirkan bulan Maret 2005.

Tragedi kesedihan ini terjadi ketika Exodus pada tahun 2009. Exodus meninggal dunia akibat insiden tak terduga melibatkan treadmill di rumah keluarga mereka. Kabel dari alat olahraga tersebut secara tidak sengaja melilit lehernya, menyebabkan putri kecil Tyson tercekik.

Insiden itu terjadi di kediaman Tyson di Phoenix, Arizona, pada 26 Mei 2009, sekitar pukul 11:45 pagi, menurut laporan dari media lokal. Meski sempat mendapatkan perawatan medis di rumah sakit, Exodus tidak dapat diselamatkan dan dinyatakan meninggal.

Penyebab mengapa Exodus yang saat itu masih balita bisa berada di dekat treadmill tersebut tidak pernah terungkap secara jelas. Kabel treadmill melilit lehernya dan membuatnya tidak bisa melepaskan diri.

Kejadian tragis itu pertama kali diketahui oleh kakaknya yang berusia 7 tahun. Sang kakak kemudian memanggil ibu mereka yang berada di ruangan lain untuk segera membantu.

Sol Xochitl langsung berusaha melepaskan Exodus dari kabel tersebut, lalu menghubungi layanan darurat 911 sambil berusaha memberikan pertolongan pertama. Menurut keterangan pihak berwenang, saat kejadian, sang ibu tengah membersihkan rumah, sementara anak-anak bermain di ruang bermain.

Ketika polisi tiba, Exodus sudah tidak merespons, dan mereka segera mengambil alih upaya CPR yang dilakukan oleh ibunya. Tim pemadam kebakaran yang tiba beberapa saat kemudian juga mencoba menyelamatkannya.

Mike Tyson, yang pada saat kejadian sedang berada di Las Vegas, segera terbang ke Phoenix setelah mendengar kabar tragis tentang putrinya.

Dalam wawancara dengan Mirror Sports, Mike Tyson mengungkapkan betapa beratnya tragedi ini bagi dirinya. Meski berusaha tegar, kesedihan mendalam terlihat jelas di wajahnya. Tyson juga mengakui bahwa dia sempat kembali ke kebiasaan buruk, termasuk mengonsumsi obat-obatan terlarang, untuk menghadapi rasa duka yang begitu besar.