Sebagai pelatih tim nasional Indonesia, Shin Tae-yong (STY) telah berperan penting tidak hanya dalam transformasi dunia olahraga, tetapi juga dalam memperkuat citra internasional Indonesia. Keberhasilan STY di Timnas Indonesia memberikan banyak pelajaran, baik dalam ranah olahraga maupun dalam konteks hubungan internasional (HI), di mana sepak bola berfungsi sebagai jembatan diplomasi yang ampuh.
Sepak bola seringkali menjadi alat yang efektif untuk diplomasi internasional. Di bawah kepelatihan Shin Tae-yong, Timnas Indonesia berhasil mencatatkan kemajuan signifikan, salah satunya dengan perbaikan peringkat FIFA dari 173 ke 127. Pencapaian ini tak hanya menunjukkan kemajuan olahraga Indonesia, tetapi juga memperkuat posisi Indonesia di kancah global melalui soft power—kemampuan untuk mempengaruhi negara lain melalui daya tarik budaya, prestasi, dan nilai-nilai.
Sebagai negara berkembang, Indonesia menghadapi tantangan dalam menggunakan olahraga untuk meningkatkan citra global. Namun, pencapaian-pencapaian timnas Indonesia dalam ajang-ajang besar seperti Piala AFF 2020 dan Kualifikasi Piala Dunia 2026 menunjukkan bahwa Indonesia tidak hanya sekadar menjadi peserta, tetapi juga serius sebagai pesaing di Asia Tenggara dan Asia.
Era STY juga ditandai oleh pendekatan profesional dalam melatih timnas Indonesia. Pengalaman STY sebagai pelatih Timnas Korea Selatan di Piala Dunia 2018 memberikan standar global dalam pelatihan pemain Indonesia. Metode pelatihan yang lebih modern dan fokus pada pengembangan pemain muda menciptakan dampak positif yang berkelanjutan bagi sepak bola Indonesia.
Dalam konteks hubungan internasional, hal ini juga mencerminkan betapa globalisasi memungkinkan transfer pengetahuan dan teknologi antarnegara. Kemampuan STY untuk membawa pengalaman internasionalnya ke Indonesia memperlihatkan pentingnya kolaborasi lintas budaya dalam meningkatkan kualitas domestik. Ini merupakan contoh nyata dari interdependensi global yang memperkaya pengalaman domestik Indonesia.
Selain pengaruh terhadap citra Indonesia, prestasi sepak bola Indonesia juga berkontribusi pada stabilitas kawasan. Persaingan antarnegara di Asia Tenggara, seperti Indonesia, Thailand, dan Vietnam, sering mencerminkan dinamika politik dan ekonomi di kawasan tersebut. Di bawah asuhan STY, Timnas Indonesia mencatatkan kemenangan penting melawan rival-rival tradisional, yang menciptakan semangat persatuan di dalam negeri dan mempererat hubungan antarbangsa.
Namun, peningkatan performa Indonesia juga berpotensi menimbulkan rivalitas baru. Jika tidak dikelola dengan baik, hal ini bisa memengaruhi hubungan harmonis antarnegara di kawasan. Oleh karena itu, penting bagi pemerintah dan federasi sepak bola untuk menjaga agar kompetisi tetap berjalan dalam semangat sportivitas dan kedamaian.
Keberhasilan Shin Tae-yong di timnas Indonesia adalah bukti nyata bagaimana olahraga dapat menjadi alat diplomasi yang efektif. Era STY mengajarkan pentingnya mengembangkan soft power melalui sektor non-tradisional seperti olahraga. Citra Indonesia yang semakin positif di kancah internasional memberikan peluang besar bagi negara ini untuk terus memperkuat perannya di dunia global.
Ke depan, Indonesia perlu memastikan keberlanjutan dari perubahan positif ini. Dibutuhkan strategi holistik yang mencakup pengembangan infrastruktur sepak bola, peningkatan kualitas kompetisi domestik, serta penguatan diplomasi olahraga sebagai bagian dari kebijakan luar negeri. Dengan langkah-langkah tersebut, sepak bola tidak hanya akan menjadi ajang kompetisi, tetapi juga alat untuk membangun perdamaian, persahabatan, dan pengaruh global yang berkelanjutan.