Gauff dan Ostapenko Bersinar, Stuttgart Hadirkan Duel Perempat Final Penuh Bintang

Coco Gauff dan Jelena Ostapenko tampil gemilang di sesi malam ajang WTA 500 Porsche Tennis Grand Prix di Stuttgart pada Kamis (17/4) waktu setempat. Gauff hanya memerlukan waktu 57 menit untuk menundukkan Ella Seidel, satu-satunya petenis Jerman yang tersisa di nomor tunggal. Kemenangan ini menandai pencapaian terbaik Gauff di Stuttgart, menyamai hasilnya tahun lalu yang juga mencapai perempat final. Petenis peringkat empat dunia itu menunjukkan performa impresif dengan memenangi 87 persen poin dari servis pertama dan menyelamatkan tiga break point yang dihadapinya.

Gauff kini akan menghadapi Jasmine Paolini di babak delapan besar pada Sabtu (19/4), setelah jeda kompetisi di hari Jumat karena libur Jumat Agung. Gauff unggul 2-0 atas Paolini, namun ini akan menjadi pertemuan pertama mereka dalam hampir dua tahun. Ia mengakui keunggulan Paolini dalam hal semangat juang dan pukulan forehand yang berbahaya.

Di sisi lain, Ostapenko juga mengamankan tiket ke perempat final setelah mengalahkan Navarro dalam pertandingan yang berlangsung selama dua jam 18 menit. Ini adalah perempat final keduanya tahun ini dan yang pertama di Stuttgart sejak 2018. Ostapenko mengonversi enam dari sembilan break point yang dimilikinya, sementara Navarro hanya memanfaatkan empat dari 18 kesempatan.

Ostapenko akan menantang Iga Swiatek, unggulan kedua dunia, di babak berikutnya. Menariknya, Ostapenko belum pernah kalah dari Swiatek dalam lima pertemuan sebelumnya. Ia menyatakan siap bertarung dengan gaya bermain agresif andalannya.

Dominasi Paolini dan Navarro Warnai Babak Pertama Stuttgart

Jasmine Paolini dan Emma Navarro sukses menunjukkan kelas mereka sebagai unggulan dalam Porsche Tennis Grand Prix 2025 yang digelar di Stuttgart, Jerman. Pada pertandingan Selasa malam waktu setempat atau Rabu WIB, keduanya melaju mulus ke babak kedua turnamen WTA 500 ini. Paolini, unggulan kelima asal Italia, hanya membutuhkan waktu 64 menit untuk menyingkirkan wakil tuan rumah Eva Lys dengan skor telak 6-2, 6-1. Kemenangan ini membuat Paolini selangkah lebih dekat untuk mengulangi pencapaiannya ke perempat final seperti tahun lalu.

Meski bermain di depan pendukung tuan rumah, Paolini tetap tampil dominan dan bahkan menyampaikan permintaan maaf kepada penonton atas kekalahannya terhadap Lys. Ia mengungkapkan bahwa dirinya hanya menjalankan tugas sebaik mungkin. Lys yang kini menjadi petenis nomor satu Jerman tak mampu mengimbangi permainan agresif Paolini yang mencetak kemenangan keempat tanpa balas dalam pertemuan mereka. Di babak kedua, Paolini akan menantang petenis wild card Jerman, Jule Niemeier, yang juga sudah dua kali dikalahkannya pada 2022.

Di pertandingan berikutnya, Emma Navarro dari Amerika Serikat juga tampil mengesankan dengan kemenangan telak 6-3, 6-0 atas Beatriz Haddad Maia asal Brasil. Unggulan ketujuh itu hanya butuh 76 menit untuk menyelesaikan pertandingan debutnya di Stuttgart. Navarro melancarkan 24 winner dan tidak kehilangan servis satu pun. Ia juga berhasil membalas dua kekalahan sebelumnya dari Haddad Maia di lapangan tanah liat. Navarro selanjutnya akan menghadapi juara Roland Garros 2017, Jelena Ostapenko, dalam laga pertamanya melawan sang juara Grand Slam.

Pegula Tampil Pede Jelang Stuttgart, Dominasi Kemenangan Musim Ini

Jessica Pegula, petenis peringkat tiga dunia, menatap musim lapangan tanah liat 2025 dengan penuh keyakinan setelah meraih gelar pertamanya di permukaan ini pada ajang Charleston Open pekan lalu. Setelah absen di awal musim tanah liat tahun lalu akibat cedera tulang rusuk, Pegula kini merasa jauh lebih segar dan siap bertanding. Dalam konferensi pers menjelang Stuttgart Open, ia mengaku lebih siap untuk menjalani tur kompetisi serta perjalanan panjang ke berbagai turnamen.

Pegula mengatakan bahwa dirinya tidak ingin menyia-nyiakan kesempatan ketika fisik dan mentalnya berada dalam kondisi terbaik. Ia pun menikmati ritme pertandingan yang padat sebagai buah dari performa yang terus membaik. Tahun ini, berdasarkan data dari WTA, Pegula menjadi petenis dengan jumlah kemenangan terbanyak, yaitu 25 kemenangan yang meliputi dua gelar—di Austin dan Charleston. Ia unggul dua kemenangan dari Aryna Sabalenka yang mengoleksi 23 kemenangan dan berada di posisi kedua.

Sabalenka sendiri mencatatkan performa impresif di lapangan tanah liat tahun lalu dengan rekor 15 kemenangan dan empat kekalahan. Ia mencapai tiga final Stuttgart Open secara beruntun dari 2021 hingga 2023, namun belum pernah meraih gelar juara di turnamen tersebut. Sementara itu, Coco Gauff, petenis peringkat empat dunia, menunjukkan potensi besar di tanah liat dengan kemampuan bertahan yang tangguh. Tahun lalu, Gauff memiliki catatan 12-4 dan pernah mencatatkan 16 kemenangan pada 2021, saat ia menembus perempat final Grand Slam perdananya di Roland Garros.