Arnaldi Taklukkan Idola, Djokovic Tersingkir di Awal Madrid Open

Petenis asal Serbia, Novak Djokovic, harus menghentikan langkahnya lebih awal di Madrid Open 2025 setelah dikalahkan Matteo Arnaldi pada babak kedua. Dalam laga yang berlangsung Sabtu, Arnaldi tampil luar biasa dan menumbangkan Djokovic dengan skor 6-3, 6-4. Petenis muda Italia itu mengaku sangat bahagia bisa bertanding melawan idolanya, terlebih meraih kemenangan dalam pertemuan resmi pertama mereka. Arnaldi memanfaatkan performa Djokovic yang kurang maksimal, serta menunjukkan permainan agresif dengan variasi pukulan keras dan drop shot yang membuat lawannya kewalahan.

Dalam pertandingan tersebut, Arnaldi terus menekan dengan forehand kuat, sedangkan Djokovic terlihat berusaha keras mengejar poin cepat namun banyak melakukan kesalahan sendiri. Tercatat 32 unforced error dibuat Djokovic, termasuk 17 dari sisi backhand. Arnaldi mengungkapkan bahwa dirinya mencoba memberikan tekanan sejak awal untuk membuat Djokovic melakukan kesalahan. Setelah mematahkan servis Djokovic di awal, rasa percaya dirinya pun meningkat dan permainan menjadi semakin solid.

Setelah break bergantian di set pertama, Arnaldi memanfaatkan kesalahan ganda Djokovic pada momen krusial untuk merebut set tersebut. Di set kedua, Arnaldi memperlihatkan mentalitas tangguh dengan menyelamatkan break point dan membalikkan situasi demi mengamankan kemenangan dalam satu jam 41 menit. Kekalahan ini menambah catatan negatif Djokovic, yang sebelumnya juga tumbang di Miami dan Monte Carlo. Sementara itu, Arnaldi melangkah ke babak berikutnya untuk menghadapi Damir Dzumhur, dan kemenangan atas Djokovic ini menjadi kemenangan Top 5 kedua sepanjang kariernya setelah sebelumnya mengalahkan Casper Ruud pada 2023.

Gauff dan Ostapenko Bersinar, Stuttgart Hadirkan Duel Perempat Final Penuh Bintang

Coco Gauff dan Jelena Ostapenko tampil gemilang di sesi malam ajang WTA 500 Porsche Tennis Grand Prix di Stuttgart pada Kamis (17/4) waktu setempat. Gauff hanya memerlukan waktu 57 menit untuk menundukkan Ella Seidel, satu-satunya petenis Jerman yang tersisa di nomor tunggal. Kemenangan ini menandai pencapaian terbaik Gauff di Stuttgart, menyamai hasilnya tahun lalu yang juga mencapai perempat final. Petenis peringkat empat dunia itu menunjukkan performa impresif dengan memenangi 87 persen poin dari servis pertama dan menyelamatkan tiga break point yang dihadapinya.

Gauff kini akan menghadapi Jasmine Paolini di babak delapan besar pada Sabtu (19/4), setelah jeda kompetisi di hari Jumat karena libur Jumat Agung. Gauff unggul 2-0 atas Paolini, namun ini akan menjadi pertemuan pertama mereka dalam hampir dua tahun. Ia mengakui keunggulan Paolini dalam hal semangat juang dan pukulan forehand yang berbahaya.

Di sisi lain, Ostapenko juga mengamankan tiket ke perempat final setelah mengalahkan Navarro dalam pertandingan yang berlangsung selama dua jam 18 menit. Ini adalah perempat final keduanya tahun ini dan yang pertama di Stuttgart sejak 2018. Ostapenko mengonversi enam dari sembilan break point yang dimilikinya, sementara Navarro hanya memanfaatkan empat dari 18 kesempatan.

Ostapenko akan menantang Iga Swiatek, unggulan kedua dunia, di babak berikutnya. Menariknya, Ostapenko belum pernah kalah dari Swiatek dalam lima pertemuan sebelumnya. Ia menyatakan siap bertarung dengan gaya bermain agresif andalannya.

Ruud Bertahan Lewat Duel Ketat, Tsitsipas Juga Tembus Perempat Final Barcelona Open

Casper Ruud berhasil melangkah ke perempat final Barcelona Open 2025 setelah melalui pertarungan dua set yang menegangkan melawan Hamad Medjedovic pada Rabu waktu setempat. Petenis asal Norwegia ini tampil disiplin untuk meraih kemenangan 7-5, 7-5 atas Medjedovic, yang merupakan petenis kualifikasi berusia 21 tahun asal Serbia. Ruud mengakui bahwa ia beruntung dalam beberapa momen, namun mentalitas pantang menyerah menjadi kunci suksesnya menjaga fokus sepanjang pertandingan.

Ia menyelamatkan beberapa break point penting dan berhasil mematahkan servis lawannya di gim ke-12 pada kedua set. Walau sempat bermain tidak konsisten, Ruud bangga karena tetap berjuang pada tiap poin hingga akhirnya meraih kemenangan. Dengan hasil ini, Ruud mencatatkan perempat final lapangan tanah liat ke-38 dalam kariernya dan berupaya menjadi petenis keempat yang mampu mempertahankan gelar Barcelona Open di abad ini, menyusul Rafael Nadal, Kei Nishikori, dan Carlos Alcaraz.

Di laga berikutnya, Ruud akan bertemu dengan unggulan keenam asal Denmark, Holger Rune, yang sebelumnya menaklukkan Sebastian Baez lewat skor 4-6, 6-1, 6-2. Sementara itu, Stefanos Tsitsipas juga memastikan tempat di babak delapan besar setelah menang 7-6(4), 6-4 atas Sebastian Korda. Petenis Yunani itu mencetak kemenangan tanpa menghadapi satu pun break point dan membalas kekalahannya di Miami bulan lalu. Tsitsipas kini menorehkan lima penampilan berturut-turut di perempat final Barcelona dan akan berhadapan dengan Arthur Fils, unggulan ketujuh asal Prancis, yang sebelumnya menaklukkan Pedro Martinez 6-3, 6-2.

Pegula Tampil Pede Jelang Stuttgart, Dominasi Kemenangan Musim Ini

Jessica Pegula, petenis peringkat tiga dunia, menatap musim lapangan tanah liat 2025 dengan penuh keyakinan setelah meraih gelar pertamanya di permukaan ini pada ajang Charleston Open pekan lalu. Setelah absen di awal musim tanah liat tahun lalu akibat cedera tulang rusuk, Pegula kini merasa jauh lebih segar dan siap bertanding. Dalam konferensi pers menjelang Stuttgart Open, ia mengaku lebih siap untuk menjalani tur kompetisi serta perjalanan panjang ke berbagai turnamen.

Pegula mengatakan bahwa dirinya tidak ingin menyia-nyiakan kesempatan ketika fisik dan mentalnya berada dalam kondisi terbaik. Ia pun menikmati ritme pertandingan yang padat sebagai buah dari performa yang terus membaik. Tahun ini, berdasarkan data dari WTA, Pegula menjadi petenis dengan jumlah kemenangan terbanyak, yaitu 25 kemenangan yang meliputi dua gelar—di Austin dan Charleston. Ia unggul dua kemenangan dari Aryna Sabalenka yang mengoleksi 23 kemenangan dan berada di posisi kedua.

Sabalenka sendiri mencatatkan performa impresif di lapangan tanah liat tahun lalu dengan rekor 15 kemenangan dan empat kekalahan. Ia mencapai tiga final Stuttgart Open secara beruntun dari 2021 hingga 2023, namun belum pernah meraih gelar juara di turnamen tersebut. Sementara itu, Coco Gauff, petenis peringkat empat dunia, menunjukkan potensi besar di tanah liat dengan kemampuan bertahan yang tangguh. Tahun lalu, Gauff memiliki catatan 12-4 dan pernah mencatatkan 16 kemenangan pada 2021, saat ia menembus perempat final Grand Slam perdananya di Roland Garros.

Kunci Juara Monte Carlo: Alcaraz Temukan Ketentraman di Tengah Tekanan

Carlos Alcaraz akhirnya mengangkat trofi Monte Carlo Masters pertamanya, menandai pencapaian penting dalam karier mudanya yang penuh tekanan. Dalam wawancara pascapertandingan, petenis asal Spanyol itu mengaku sempat terbebani ekspektasi publik yang menuntut musim tanah liat sempurna darinya. Dua kekalahan beruntun di Indian Wells dan Miami sempat menggoyahkan rasa percaya dirinya.

Namun, titik balik datang ketika Alcaraz mulai memprioritaskan kebahagiaan pribadi dan hubungan dengan orang-orang terdekat—keluarga, tim, dan sahabat. Ia menyadari bahwa bermain dengan hati yang tenang dan bahagia lebih penting daripada mengejar gelar demi gelar. “Saya mulai fokus menikmati setiap poin. Hasil akan mengikuti jika saya bahagia,” ujarnya.

Pelatihnya, Samuel Lopez, juga punya peran penting dalam transformasi ini. Dengan pesan sederhana—tetap positif dan jangan lari dari kesulitan—Lopez membantu Alcaraz membangun kembali ketenangan mentalnya. Menurut Alcaraz, mentalitas seperti ini bahkan lebih krusial daripada teknik atau strategi permainan.

Meski bayang-bayang nama besar Rafael Nadal yang pernah 11 kali juara Monte Carlo sempat menghantui, Alcaraz memilih untuk tidak membandingkan. Ia hanya ingin belajar, menikmati proses, dan tampil sebaik mungkin tanpa tekanan peringkat.

Kini, setelah menjuarai Monte Carlo dan kembali ke peringkat dua dunia, Alcaraz menegaskan bahwa kemenangan hanyalah bonus. Yang paling penting baginya adalah bermain dengan bahagia, terus berkembang, dan menghadapi tantangan dengan kepala tegak.

Alcaraz Bangkit di Monte Carlo: Kemenangan Emosional di Tengah Cedera Musetti

Carlos Alcaraz kembali mencuri perhatian dunia tenis setelah meraih gelar ATP Masters 1000 keenamnya di Monte-Carlo Masters 2025, sekaligus menjadi kemenangan pertamanya dalam lebih dari setahun. Dalam laga final yang berlangsung di Court Rainier III, Monte Carlo, Alcaraz menundukkan Lorenzo Musetti dengan skor 3-6, 6-1, 6-0. Meski meraih kemenangan, Alcaraz mengaku tidak sepenuhnya puas karena Musetti mengalami cedera kaki di set terakhir. Petenis berusia 21 tahun itu menyampaikan simpatinya dan berharap sang lawan bisa segera pulih sepenuhnya.

Turnamen ini menjadi titik balik bagi Alcaraz, yang sebelumnya tersingkir secara mengejutkan di putaran kedua Miami Open. Namun, kembalinya ke lapangan tanah liat tampak membawa angin segar. Ia tampil konsisten, melewati tantangan dari Francisco Cerundolo, Arthur Fils, Daniel Altmaier, dan Alejandro Davidovich Fokina untuk akhirnya mencapai final. Alcaraz menyebut minggu ini sangat penuh tekanan, namun ia bangga dengan mentalitas dan daya juangnya.

Final kali ini juga mempertemukan dua petenis muda berbakat kelahiran 2000-an. Meski Musetti bermain baik, cedera di set ketiga membuatnya kesulitan melanjutkan pertandingan secara maksimal. Alcaraz, yang kini mengoleksi tiga gelar Masters 1000 di tanah liat, mengungguli Alexander Zverev dalam peringkat dan kini berada di posisi kedua dunia. Ia juga menempati peringkat pertama dalam klasemen sementara ATP Live Race to Turin. Target berikutnya adalah tampil gemilang di Madrid Masters yang akan segera digelar di negaranya sendiri.

Ukraina Ukir Sejarah, Inggris dan Spanyol Lolos ke Final Billie Jean King Cup

Tiga negara—Ukraina, Inggris, dan Spanyol—resmi mengamankan tempat di putaran final Piala Billie Jean King 2025 yang akan digelar pada bulan September. Mereka bergabung dengan tuan rumah China, juara bertahan Italia, serta Kazakhstan dalam perebutan gelar bergengsi tenis beregu putri dunia.

Bagi Ukraina, ini menjadi momen bersejarah karena untuk pertama kalinya mereka berhasil lolos ke babak final. Elina Svitolina menjadi kunci kemenangan tim usai mengalahkan petenis Swiss, Jil Teichmann, dengan skor meyakinkan 6-4, 6-2. Sebelumnya, Ukraina sempat tertinggal setelah Marta Kostyuk dikalahkan oleh Celine Naef. Namun, semangat juang Svitolina membalikkan keadaan dan menorehkan kemenangan tunggal ke-17-nya di ajang ini—menyamai rekor legenda Ukraina, Elena Tatarkova.

Partai ganda menjadi penentu, di mana Nadiia Kichenok dan Katarina Zavatska tampil solid untuk mengalahkan pasangan Swiss, Naef dan Susan Bandecchi, dengan skor 6-4, 3-6, (10-5), menutup kemenangan dramatis 2-1 untuk Ukraina.

Sementara itu, Inggris berhasil mengatasi Belanda berkat duet mengejutkan Katie Boulter dan Jodie Burrage yang menang telak 6-2, 6-2 atas Demi Schuurs dan Suzan Lamens. Spanyol juga mencuri perhatian dengan menundukkan tuan rumah Ceko. Cristina Bucsa mengalahkan Marie Bouzkova 7-5, 6-1, lalu Jessica Bouzas Maniero mengamankan kemenangan kedua atas Linda Noskova 6-4, 6-2.

Dua tempat tersisa di final akan diperebutkan oleh Amerika Serikat vs Slovakia dan Kanada vs Jepang.

Alcaraz Bangkit dari Tekanan dan Melaju Dramatis ke Semifinal Monte Carlo

Carlos Alcaraz menunjukkan ketangguhan luar biasa saat berhasil mengalahkan Arthur Fils dalam laga penuh tensi di perempat final Monte Carlo Masters. Meski sempat berada di ambang kekalahan, petenis peringkat tiga dunia ini mampu membalikkan keadaan dan menang dengan skor 4-6, 7-5, 6-3. Laga yang berlangsung selama dua jam 23 menit itu menjadi bukti daya juang dan mental baja Alcaraz. Ia menyelamatkan tiga break point krusial di set kedua saat tertinggal 0/40 di gim ke-11, lalu bangkit dari ketertinggalan 1-3 di set ketiga untuk mencatatkan lima gim kemenangan beruntun dan menutup pertandingan dengan gemilang. Dalam wawancara usai laga, Alcaraz mengaku tetap bersabar dan menunggu momen terbaik untuk menyerang. Ia memanfaatkan kesalahan kecil Fils di saat-saat penting dan berusaha tampil lebih agresif, terutama saat posisinya tertekan. Keberhasilannya memaksimalkan drop shot juga memberinya kepercayaan diri ekstra sepanjang pertandingan. Ini menjadi penampilan keduanya di Monte Carlo setelah kalah di laga perdana pada 2022, sekaligus menandai kebangkitannya usai tersingkir lebih awal di Miami. Kemenangan ini membawa Alcaraz ke semifinal ATP Masters 1000 untuk ke-10 kalinya, sekaligus membuka peluang untuk meraih gelar keenamnya di level ini. Jika mampu menjuarai turnamen ini, Alcaraz berpotensi merebut peringkat dua dunia dari Alexander Zverev. Sementara itu, meski gagal ke semifinal, Fils tetap mencatat kemajuan signifikan dengan naik ke peringkat 13 dunia dalam peringkat Live ATP.

Alcaraz Bangkit Hebat dan Singkirkan Cerundolo di Monte Carlo Masters

Carlos Alcaraz menunjukkan daya juang luar biasa saat bangkit dari kekalahan di set pertama untuk mencatat kemenangan dramatis di Monte Carlo Masters 2025. Dalam pertandingan babak kedua yang digelar Rabu (9/4) waktu setempat, Alcaraz berhasil menundukkan Francisco Cerundolo dengan skor 3-6, 6-0, 6-1 hanya dalam waktu satu jam 37 menit. Perubahan besar dalam strategi permainan, terutama dengan pendekatan pengembalian bola yang lebih agresif, menjadi kunci keberhasilannya. Petenis Spanyol itu mengaku banyak melakukan kesalahan di set pembuka, membiarkan lawan mendominasi permainan. Namun, ia menyadari perlunya perubahan drastis dan memilih bermain lebih menyerang, mendekati net, dan kembali ke gaya khasnya dengan variasi pukulan seperti drop shot. Strategi tersebut terbukti efektif, terutama setelah ia berhasil menyelamatkan dua break point penting di awal set kedua.

Cerundolo sempat unggul lewat pukulan forehand dan dominasinya dalam reli backhand di set pertama, namun kehilangan momentum setelah Alcaraz mulai mengatur permainan dengan lebih cerdik. Kemenangan ini membuat catatan Alcaraz sepanjang musim 2025 menjadi 16 kemenangan dan 4 kekalahan. Di babak ketiga, Alcaraz akan menghadapi Daniel Altmaier, yang sebelumnya mengakhiri perjalanan panjang Richard Gasquet di Monte Carlo usai menang dalam tiga set. Gasquet, yang akan pensiun setelah Roland Garros, tampil untuk terakhir kalinya di Monte Carlo setelah memulai debut pada 2002. Sementara itu, unggulan keempat Casper Ruud juga melaju ke babak selanjutnya usai menang cepat atas Roberto Bautista Agut dan akan menantang Alexei Popyrin di laga berikutnya.

Tsitsipas Terselamatkan dari Kejutan di Monte Carlo, Siap Panaskan Persaingan

Juara bertahan Stefanos Tsitsipas sukses melewati hadangan awal di Monte-Carlo Masters setelah menundukkan petenis Australia, Jordan Thompson, dalam pertandingan tiga set yang berlangsung dramatis. Dalam duel yang digelar Selasa waktu setempat, Tsitsipas sempat kehilangan set pertama dengan skor 4-6, namun bangkit dan merebut dua set berikutnya 6-4, 6-2. Kemenangan ini membuka langkahnya dalam upaya mempertahankan gelar ATP Masters 1000 tersebut.

Usai pertandingan, Tsitsipas mengaku tak punya ekspektasi pasti terhadap permainan lawan. Ia menyebut hanya dengan mencoba menemukan ritme agar bisa kembali bermain konsisten. Thompson sebenarnya tampil solid, hanya dengan kehilangan empat poin dari servisnya di set pembuka. Namun, Tsitsipas mulai menunjukkan permainan lebih agresif di set kedua, dengan mempercepat gerakan ke baseline dan memberi tekanan pada servis lawan.

Kebangkitan Tsitsipas kian nyata saat ia memenangkan tujuh dari sembilan gim terakhir. Kesalahan Thompson saat melakukan smash terlalu panjang menjadi titik balik penting, memberi Tsitsipas keunggulan break yang menentukan di set penentu. Dengan hasil ini, rekor pertemuan Tsitsipas kontra Thompson menjadi 4-1. Di babak ketiga nanti, petenis berusia 26 tahun itu akan menghadapi pemenang antara Nuno Borges dan Pedro Martinez. Tiga kali juara Monte Carlo itu kini mengantongi rekor menang-kalah 21-3 di turnamen ini dan menjadi petenis tersukses kedua setelah Rafael Nadal.