Turki dan Belgia Setujui Dana Rekonstruksi untuk Pulihkan Suriah

Pada 3 Januari 2025, Turki dan Belgia mengumumkan kerjasama dalam pendanaan rekonstruksi Suriah untuk membantu negara tersebut pulih setelah bertahun-tahun konflik. Kesepakatan ini diumumkan dalam konferensi pers yang digelar di Ankara, dengan Menteri Luar Negeri Turki, Hakan Fidan, dan Menteri Luar Negeri Belgia, Bernard Quintin, menyoroti pentingnya dukungan ekonomi yang segera diberikan kepada Suriah.

Menteri Fidan menjelaskan bahwa untuk merekonstruksi Suriah, negara tersebut memerlukan dukungan ekonomi, finansial, dan komersial dalam waktu dekat. Ia menyatakan, “Kami sepakat bahwa sumber daya ini harus segera disalurkan.” Hal ini menegaskan komitmen kedua negara untuk mendukung proses pemulihan Suriah agar bantuan yang diberikan dapat segera dimanfaatkan oleh rakyat Suriah.

Fidan juga mengingatkan tentang masalah keamanan yang ada, khususnya terkait dengan keberadaan tahanan ISIS yang masih berada di kamp-kamp Suriah. Ia mendesak negara-negara asal tahanan untuk memulangkan mereka. Keberadaan tahanan yang tidak melalui prosedur hukum yang jelas menambah beban bagi wilayah tersebut.

Menteri Quintin menambahkan bahwa Belgia siap untuk membantu dengan menghapus sanksi terhadap Suriah, namun langkah-langkah lebih lanjut akan bergantung pada upaya yang dilakukan oleh pemerintah sementara Suriah. Ini menunjukkan bahwa Belgia tidak hanya berkomitmen untuk mendukung rekonstruksi, tetapi juga mengharapkan adanya kemajuan di bidang keamanan dan stabilitas politik.

Kesepakatan ini menunjukkan pentingnya kerja sama internasional dalam menghadapi tantangan rekonstruksi pasca-konflik. Turki dan Belgia tidak hanya fokus pada bantuan finansial, tetapi juga berupaya memastikan stabilitas jangka panjang di Suriah. Kolaborasi ini bisa menjadi contoh bagi negara-negara lain yang ingin berpartisipasi dalam pemulihan wilayah yang terdampak perang.

Melalui pendanaan ini, Turki dan Belgia menegaskan komitmen mereka untuk membantu Suriah bangkit dari kehancuran. Tahun 2025 diharapkan menjadi awal dari proses rekonstruksi yang lebih besar, dengan harapan bantuan internasional dapat membawa perubahan positif bagi masyarakat Suriah. Semua pihak kini menantikan tindakan nyata dari pemerintah sementara Suriah untuk memastikan kesuksesan program-program rekonstruksi.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *