Presiden Ukraina, Volodymyr Zelenskyy, mengungkapkan bahwa Rusia kini mulai melibatkan tentara Korea Utara dalam beberapa serangan di Ukraina. Pada hari Sabtu (14/12), Zelenskyy menyatakan bahwa pasukan Korea Utara telah dikerahkan di wilayah Kursk, Rusia, untuk mendukung serangan terhadap posisi Ukraina.
Dalam pidato malamnya, Zelenskyy mengonfirmasi adanya bukti awal yang menunjukkan penggunaan tentara Korea Utara dalam serangan yang dilakukan oleh Rusia. Ia menyebutkan bahwa pasukan Rusia kini mengintegrasikan tentara Korea Utara ke dalam unit-unit militer mereka dan menugaskan mereka dalam operasi di Kursk, tempat pasukan Ukraina melancarkan serangan sejak Agustus lalu.
Zelenskyy juga menyampaikan informasi bahwa tentara Korea Utara kemungkinan juga dikerahkan di lini depan lainnya, dengan beberapa laporan mengenai kekalahan mereka yang sudah mulai muncul. Sebelumnya, pada bulan lalu, Zelenskyy mengungkapkan bahwa 11.000 tentara Korea Utara ditempatkan di barat Kursk dan telah mengalami kerugian signifikan.
Sementara itu, Amerika Serikat dan Korea Selatan menuduh Korea Utara mengirim lebih dari 10.000 tentara untuk mendukung Rusia, setelah kedua negara menandatangani kesepakatan pertahanan penting pada musim panas lalu. Hubungan militer antara Rusia dan Korea Utara semakin erat sejak dimulainya invasi Rusia ke Ukraina pada Februari 2022.
Rusia, yang terkejut dengan serangan dari pihak Ukraina di Kursk, berusaha merebut kembali wilayah yang telah hilang. Serangan balasan Rusia berhasil menghentikan beberapa kemajuan yang dicapai Ukraina, sementara pasukan tambahan dikerahkan ke wilayah tersebut.
Sumber militer Ukraina juga melaporkan kepada AFP pada November bahwa meskipun Ukraina sebelumnya mengklaim menguasai hampir 1.400 kilometer persegi wilayah Kursk, saat ini mereka hanya menguasai sekitar 800 kilometer persegi.
Dalam perkembangan lain, Ukraina juga melaporkan bahwa mereka melancarkan serangan ke terminal minyak di wilayah Oryol barat Rusia pada Sabtu malam, yang menyebabkan kebakaran besar. Gubernur Oryol menyebutkan melalui Telegram bahwa bahan bakar terbakar setelah serangan drone besar-besaran terjadi di fasilitas tersebut.