Mantan Pemain Vietnam Meninggal Secara Mendadak, Kapten Timnas Jadi Sasaran Kritik Publik

Jakarta – Kematian mendadak Tran Anh Khoa, mantan pemain sepak bola Vietnam, memicu kontroversi setelah muncul informasi bahwa cedera serius yang dideritanya akibat tekel keras dari Que Ngoc Hai berperan dalam penurunan kualitas hidupnya. Tran Anh Khoa ditemukan meninggal di kediamannya pada Rabu (4/12/2024), sehari setelah menghadiri acara perayaan di klub Da Nang.

Beberapa media Vietnam seperti VN Express dan Znews melaporkan bahwa Tran Anh Khoa meninggal dunia pada usia 33 tahun, meninggalkan pesan yang diduga berkaitan dengan bunuh diri. Kematian ini mengingatkan kembali insiden tragis yang terjadi pada 2015, ketika kaki Tran Anh Khoa rusak parah akibat tekel dari Que Ngoc Hai, yang secara signifikan mengakhiri karier sepak bolanya lebih cepat dari yang diperkirakan.

Setelah mengalami cedera tersebut, Tran Anh Khoa mendapatkan bantuan finansial dari klub Da Nang, termasuk biaya pengobatan sebesar 800 juta VND dari Ngoc Hai. Meskipun sempat berusaha untuk pulih, kariernya sebagai pemain sepak bola berakhir di usia 24 tahun. Klub Da Nang kemudian memberikan kesempatan kepadanya untuk berkarier sebagai pelatih, dimana dia menjabat sebagai asisten pelatih di tim junior.

Di sisi lain, karier Que Ngoc Hai justru terus berkembang setelah ia menjalani hukuman enam bulan akibat tekel tersebut. Ia akhirnya dipercaya menjadi kapten tim nasional Vietnam dan sukses membawa tim meraih juara di Piala AFF 2018.

Namun, kematian Tran Anh Khoa memicu protes keras di kalangan netizen, yang menyalahkan Que Ngoc Hai sebagai penyebab utama keruntuhan kariernya. Para penggemar mengungkapkan kekecewaan mereka melalui media sosial, dengan beberapa dari mereka menyatakan bahwa tekel tersebut merusak masa depan Tran Anh Khoa.

“Anda menghancurkan kariernya, Hai, merusak hidupnya dan mengambil kesempatan untuknya mendukung keluarganya,” tulis akun @miche_Iphan. “Jangan bermain kasar dengan pemain lain lagi. Kamu telah merusak banyak karier,” ujar akun @mimibabi_td.

Namun, dalam perjalanan karier kepelatihannya, Tran Anh Khoa menggunakan pengalaman pahit tersebut untuk mengajarkan para pemain muda tentang pentingnya fair play dan menjauhi tindakan kekerasan di lapangan. Pada tahun 2021, ia menyatakan bahwa sebagai pelatih, ia tidak segan-segan mengeluarkan pemain yang melakukan tekel berbahaya dalam latihan, serta memberikan pelajaran berharga tentang akibat dari tindakan tersebut.

“Selalu pikirkan kesehatan dan masa depan pemain lain. Kekerasan tidak memiliki tempat dalam sepak bola, karena dampaknya bisa jauh lebih besar dari yang kita bayangkan,” ungkap Tran Anh Khoa dalam sebuah wawancara.

Kematian Tran Anh Khoa menjadi momen yang memilukan bagi dunia sepak bola Vietnam, sekaligus mengingatkan kita akan dampak buruk yang dapat ditimbulkan oleh perilaku agresif di lapangan.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *