Sopir Mengantuk, Mobil Xenia Hantam Harrier di Tol Jagorawi

Kecelakaan lalu lintas terjadi di ruas Tol Jagorawi Km 27, Bogor, Jawa Barat, yang melibatkan mobil Toyota Harrier dan Daihatsu Xenia. Insiden ini bermula saat mobil Harrier sedang berhenti untuk mengganti ban.

“Saat kendaraan Harrier tengah mengganti ban, tiba-tiba datang mobil Xenia,” ujar Kainduk PJR Tol Jagorawi, Kompol Jajuli, dalam keterangannya pada Jumat (28/2/2025).

Peristiwa ini terjadi pada pagi hari. Pengemudi Xenia yang diduga mengantuk kehilangan kendali, hingga kendaraan oleng ke kiri dan menabrak mobil yang sedang berhenti tersebut.

“Pengemudi mengalami kantuk, lalu kendaraan oleng ke kiri hingga menabrak mobil yang sedang dalam perbaikan,” jelasnya.

Jajuli menegaskan bahwa tidak ada korban jiwa dalam kejadian ini, namun kedua kendaraan mengalami kerusakan.

“Korban jiwa tidak ada, hanya mengalami kerugian materiil akibat kerusakan mobil,” ungkapnya.

Tragedi di Munich: Pria Afghanistan Tabrakkan Mobil ke Kerumunan, Puluhan Orang Terluka

Sebuah insiden mengejutkan terjadi di Munich, Jerman, pada Kamis (13/2/2025), ketika seorang pria berusia 24 tahun asal Afghanistan menabrakkan mobilnya ke kerumunan. Kejadian tragis ini melukai sekitar 30 orang, beberapa di antaranya mengalami cedera serius. Wali Kota Munich, Dieter Reiter, mengonfirmasi bahwa beberapa korban kini berada dalam kondisi kritis. “Beberapa orang mengalami luka parah dan sedang mendapatkan perawatan intensif,” ujarnya, dikutip dari AFP pada Jumat (14/2/2025).

Menurut laporan kepolisian, pelaku mengendarai Mini Cooper berwarna krem dan menabrak demonstrasi serikat pekerja. Kecelakaan ini menyebabkan kepanikan di lokasi, dengan barang-barang milik korban seperti sepatu, kacamata, dan kereta bayi berserakan di jalan. Polisi yang tiba di tempat kejadian segera mengambil tindakan dengan melepaskan tembakan ke arah kendaraan pelaku sebelum akhirnya menangkapnya.

Motif Serangan Masih Dalam Penyelidikan
Penyelidik masih mencari tahu motif di balik insiden ini. Kantor kejaksaan setempat mengindikasikan adanya kemungkinan unsur ekstremisme dalam tindakan pelaku. Mengutip laporan dari Der Spiegel, tersangka diduga sempat mengunggah konten berbau keagamaan di media sosial sebelum kejadian. Pria tersebut pertama kali tiba di Jerman pada tahun 2016, saat gelombang besar migran memasuki Eropa. Meskipun pengajuan suakanya ditolak, ia tetap diperbolehkan menetap karena memiliki pekerjaan.

Kanselir Jerman, Olaf Scholz, mengecam serangan ini dan menegaskan bahwa pelaku harus menerima hukuman berat. “Saya kira sudah jelas, pelaku tidak bisa mengandalkan belas kasihan. Dia harus dihukum dan dideportasi dari negara ini,” kata Scholz kepada media.

Insiden ini semakin memperkeruh perdebatan politik tentang kebijakan imigrasi di Jerman menjelang pemilu pada 23 Februari mendatang. Partai oposisi CDU/CSU yang saat ini unggul dalam survei kembali menuntut kebijakan imigrasi yang lebih ketat. Perdana Menteri Negara Bagian Bavaria, Markus Soeder, menyebut serangan ini sebagai peringatan serius bagi kebijakan migrasi Jerman. “Ini bukan kasus pertama. Kita harus tegas dan memastikan ada perubahan nyata,” katanya.

Dalam menghadapi tekanan politik yang meningkat, pemerintah Olaf Scholz telah memperketat aturan suaka dan mempercepat deportasi, termasuk ke Afghanistan. Menteri Dalam Negeri Jerman, Nancy Faeser, menegaskan bahwa pemerintah akan mengambil langkah lebih keras dalam memulangkan imigran ilegal, termasuk mereka yang berasal dari Afghanistan. Sejak Agustus 2024, Jerman telah mulai memulangkan warga Afghanistan, terutama setelah serangan pisau mematikan yang diduga dilakukan oleh seorang pria asal Suriah.