Tragedi di Tasmania: 90 Lumba-Lumba Terpaksa Disuntik Mati Setelah Terjebak di Pantai Terpencil

https://trimtechketoacvgummies.com

Sekelompok lumba-lumba yang terdampar di pantai terpencil Tasmania, Australia, terpaksa disuntik mati setelah upaya penyelamatan untuk mengembalikan mereka ke laut tidak membuahkan hasil. Otoritas setempat pada Rabu (19/2/2025) menyatakan bahwa sebanyak 90 ekor lumba-lumba mengalami stres berat akibat terpapar sinar matahari dan angin kencang selama berjam-jam.

Menurut Departemen Lingkungan Hidup Tasmania, total terdapat 157 ekor lumba-lumba dari spesies paus pembunuh palsu (false killer whale) yang terdampar sejak Selasa (18/2/2025). Hingga Rabu sore, hanya 90 ekor yang masih bertahan hidup, tetapi kondisi mereka semakin memburuk. Shelley Graham, seorang pengawas satwa liar, menjelaskan bahwa setelah dilakukan penilaian oleh dokter hewan ahli, diputuskan untuk melakukan eutanasia guna mencegah penderitaan lebih lanjut.

Ahli biologi laut, Kris Carlyon, mengatakan bahwa spesies ini dikenal memiliki ikatan sosial yang sangat kuat. Ketika salah satu individu tersesat atau kebingungan, yang lain cenderung mengikuti dan ikut terdampar. Berat tubuh lumba-lumba yang dapat mencapai satu ton membuat proses penyelamatan menjadi sangat sulit, terlebih lokasi pantai yang terpencil dan sulit diakses.

“Kami telah berusaha semaksimal mungkin sejak pagi, tetapi semua opsi untuk membawa mereka kembali ke laut telah habis,” ujar Carlyon. Ia juga menekankan bahwa prosedur eutanasia terhadap hewan sebesar ini bukanlah keputusan yang mudah.

Insiden mamalia laut terdampar di pantai Australia memang bukan hal baru, namun peristiwa kali ini menjadi yang pertama dalam 50 tahun terakhir yang terjadi di lokasi terpencil Tasmania. Tragedi ini sekali lagi mengingatkan dunia tentang pentingnya menjaga ekosistem laut dan memahami perilaku sosial satwa liar untuk mencegah insiden serupa di masa depan.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *