Badan Asosiasi Sepak Bola Internasional (IFAB) tengah berupaya untuk menegakkan aturan yang memberikan hadiah tendangan sudut jika seorang kiper terlalu lama memegang bola. Langkah ini bertujuan untuk menanggulangi praktik pengulur-uluran waktu yang sering dilakukan oleh penjaga gawang, yang kerap merugikan jalannya pertandingan.
Dilansir dari The Times, IFAB sebenarnya sudah memiliki aturan yang mengatur hal tersebut, namun selama ini penerapannya belum maksimal. Aturan yang tercantum dalam pasal 12 IFAB menyatakan bahwa jika seorang kiper memegang bola lebih dari enam detik di area kotak penalti miliknya, maka tim lawan berhak mendapat hadiah tendangan sudut. Meskipun aturan ini sudah ada sejak sembilan tahun lalu, pada praktiknya, sering kali tidak dijalankan dengan tegas.
Selama ini, jika seorang kiper terlalu lama memegang bola, wasit biasanya hanya memberikan peringatan verbal terlebih dahulu. Apabila si kiper masih melanggar aturan tersebut, barulah diberikan kartu kuning. Namun, para pengamat sepak bola menilai bahwa tindakan mengulur waktu dengan cara seperti ini adalah praktik yang tidak sportif. Pasalnya, saat bola berada di tangan kiper, pemain lawan tidak bisa melakukan apapun untuk merebutnya, sehingga sering kali menciptakan ketidakadilan dalam pertandingan.
IFAB kini berencana untuk mulai menegakkan aturan tersebut, terlebih di level kompetisi kelompok umur di Malta dan Inggris, guna memberikan contoh yang baik kepada generasi muda pesepakbola. Langkah ini bertujuan untuk meningkatkan disiplin dalam permainan dan memastikan bahwa setiap tim memiliki kesempatan yang sama untuk berkompetisi.
Berbicara soal tendangan sudut, di Liga Inggris, Arsenal hingga saat ini dikenal sebagai tim yang paling banyak mencetak gol melalui tendangan sudut. Hal ini menunjukkan betapa pentingnya peluang yang tercipta dari situasi bola mati tersebut.
Patrick Nelson, Sekretaris Jenderal Asosiasi Sepak Bola Irlandia dan anggota dewan IFAB, mengungkapkan, “Meskipun aturan ini sudah ada, penerapannya belum maksimal. Kami berharap dengan penegakan yang lebih tegas, aturan ini bisa memberikan efek jera dan meningkatkan kualitas permainan.”
Dengan upaya keras ini, diharapkan sepak bola akan menjadi lebih dinamis, dan pemain serta tim akan lebih menghargai waktu serta kesempatan yang ada di lapangan.