Kisah Haru Warga Thailand yang Kembali ke Rumah di Bangkok Setelah Pembebasan dari Gaza

https://trimtechketoacvgummies.com

Kabar menggembirakan datang dari Bangkok, Thailand, di mana lima warga negara Thailand yang disandera di Gaza akhirnya tiba kembali di tanah air mereka pada Minggu, 9 Februari 2025. Setelah lebih dari satu tahun berada dalam penahanan kelompok Hamas, kelima sandera ini kini dapat kembali bersatu dengan keluarga mereka, berkat kesepakatan gencatan senjata yang terjadi pada akhir Januari 2025.

Kelima warga Thailand yang bekerja sebagai petani tersebut disandera setelah serangan besar yang dilancarkan Hamas pada Oktober 2023. Mereka akhirnya dibebaskan pada 30 Januari 2025, berkat upaya diplomasi yang melibatkan berbagai pihak, termasuk pemerintah Thailand dan organisasi internasional.

Begitu tiba di Bandara Suvarnabhumi Bangkok, suasana haru pun mewarnai momen kepulangan mereka. Saat keluar dari pesawat, kelima sandera tampak tak bisa menahan air mata kebahagiaan. Mereka langsung disambut hangat oleh keluarga dan kerabat yang telah menunggu lama. Senyum penuh kelegaan terlihat jelas di wajah mereka, seakan beban setahun penuh yang mereka tanggung akhirnya terlepas.

Kelima orang yang disandera antara lain adalah Watchara Sriaoun, Pongsak Tanna, Sathian Suwannakham, Surasak Lamnau, dan Bannawat Saethao. Mereka tiba pada pukul 07.30 waktu setempat, disambut oleh pejabat pemerintah serta keluarga mereka yang tak sabar menunggu.

Somboon Saethao, ayah dari Bannawat, dengan penuh sukacita menyatakan kegembiraannya setelah sekian lama menunggu kepulangan anaknya. “Saya merasa sangat bersyukur dan tak ingin dia pergi lagi jauh dari rumah,” ujar Somboon penuh haru. Ia menambahkan bahwa putranya pindah ke Israel sembilan bulan sebelum penculikannya untuk mencari nafkah demi keluarga.

Peristiwa penculikan tersebut terjadi setelah serangan besar Hamas terhadap Israel pada 7 Oktober 2023, yang menyebabkan 31 warga Thailand menjadi korban. Dari jumlah tersebut, 23 orang berhasil dibebaskan pada akhir 2023, sementara dua orang lainnya dipastikan meninggal pada bulan Mei 2024. Satu orang lagi diyakini masih terjebak di Gaza.

Proses pembebasan kelima sandera ini tidaklah mudah. Pembebasan mereka terjadi di tengah ketegangan yang tinggi di Khan Younis, Gaza Selatan. Momen tersebut berlangsung dengan kericuhan saat anggota kelompok Jihad Islam dan Hamas berusaha mengendalikan kerumunan yang datang menyaksikan. Namun, meskipun penuh dengan kekacauan, kelima sandera berhasil kembali ke rumah mereka dengan selamat.

Kisah kepulangan mereka memberi harapan baru bagi keluarga-keluarga lainnya yang masih menunggu kabar tentang nasib orang-orang tercinta yang terjebak di tengah konflik yang tak kunjung reda di Gaza.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *