Presiden China Xi Jinping pada Rabu (23/4) menyampaikan pandangannya kepada komunitas internasional mengenai perlunya solidaritas global dalam menghadapi perubahan iklim, saat Pertemuan Para Pemimpin tentang Iklim dan Transisi yang Adil. Xi menekankan pentingnya multilateralisme, penguatan kolaborasi internasional, transisi yang adil, serta tindakan yang berorientasi hasil nyata. Para pengamat internasional memuji pendekatan Xi ini karena dinilai memperkuat harapan bahwa tantangan lingkungan yang semakin mendesak dapat dihadapi bersama.
Dalam pidato videonya, Xi memaparkan komitmen China terhadap pembangunan hijau dan pengurangan emisi, serta menegaskan tekad negaranya untuk membangun dunia yang bersih dan berkelanjutan bersama seluruh pemangku kepentingan. Xi juga menyatakan bahwa dengan memperkuat kepercayaan, solidaritas, dan kerja sama, dunia mampu mengatasi berbagai hambatan dalam memperbaiki tata kelola iklim global. Putra Adhiguna dari Energy Shift Institute Indonesia memuji visi tersebut, menilai pendekatan yang menghargai kebutuhan berbeda setiap negara patut diapresiasi.
Dukungan terhadap multilateralisme dan kerja sama internasional juga disuarakan oleh Al Mamun Mridha dari Kamar Dagang dan Industri Bangladesh China, yang menilai bahwa transisi adil sangat vital bagi negara berkembang. Xi menambahkan bahwa China akan mengumumkan kontribusi nasional baru untuk 2035 yang mencakup seluruh sektor ekonomi dan semua jenis gas rumah kaca, sebelum Konferensi Perubahan Iklim PBB di Brasil. Sekjen PBB Antonio Guterres juga mengapresiasi komitmen China, menilai bahwa langkah tersebut penting bagi keberhasilan aksi iklim global di masa depan.