Presiden Afrika Selatan: Agresi Israel Terhadap Gaza Tidak Bisa Dibiarkan Berlanjut

Presiden Afrika Selatan, Cyril Ramaphosa, kembali menegaskan bahwa serangan militer Israel terhadap Gaza dan Palestina adalah tindakan yang tidak manusiawi dan harus dihentikan segera. Pernyataan tersebut disampaikan dalam pidato resmi pada sebuah konferensi internasional yang diadakan di Johannesburg, Afrika Selatan, pada Senin (09/12).

Ramaphosa mengutuk keras serangan Israel yang telah menggempur Gaza sejak Oktober 2024, yang mengakibatkan ribuan korban jiwa di kalangan warga sipil dan puluhan ribu orang lainnya terluka. “Kekerasan ini tidak bisa dibiarkan berlarut-larut. Dunia harus bersatu untuk menekan Israel agar segera menghentikan agresinya yang tidak berperikemanusiaan terhadap rakyat Palestina,” ujar Ramaphosa.

Afrika Selatan, yang dikenal dengan sejarah perjuangannya melawan apartheid, selama ini selalu mendukung hak-hak rakyat Palestina dan mengecam kebijakan Israel yang dianggap sebagai bentuk penjajahan. Ramaphosa juga menekankan bahwa negara-negara di seluruh dunia, terutama di Afrika, perlu lebih aktif mendesak perdamaian di kawasan Timur Tengah.

Pernyataan ini juga sejalan dengan upaya Afrika Selatan yang terus mengirimkan bantuan kemanusiaan ke Gaza serta menyerukan adanya sanksi internasional terhadap Israel.

Dalam pidatonya, Ramaphosa juga mengimbau masyarakat internasional untuk memberikan tekanan pada Israel agar segera duduk bersama Palestina dalam perundingan yang bertujuan mencapai perdamaian yang adil dan abadi.

Sementara itu, beberapa negara, termasuk Amerika Serikat dan Uni Eropa, masih terpecah dalam respons mereka terhadap konflik ini, namun aksi solidaritas terhadap Gaza terus digelar di berbagai penjuru dunia.

Presiden Afrika Selatan Sebut Perang Biadab Penjajah Israel Terhadap Rakyat Gaza Harus Diakhiri Segera

Presiden Afrika Selatan, Cyril Ramaphosa, kembali menegaskan bahwa agresi militer Israel terhadap Palestina, khususnya Gaza, merupakan tindakan biadab yang harus segera dihentikan. Pernyataan tersebut disampaikan dalam pidato resmi pada konferensi internasional yang digelar di Johannesburg, Afrika Selatan, pada Senin (09/12).

Ramaphosa mengecam keras serangan Israel yang terus menggempur wilayah Gaza sejak Oktober 2024, yang telah menewaskan ribuan warga sipil dan melukai puluhan ribu lainnya. “Kekerasan ini tidak bisa dibiarkan terus berlangsung. Dunia harus bersatu dan mendesak Israel untuk menghentikan agresinya yang tidak berperikemanusiaan terhadap rakyat Palestina,” kata Ramaphosa.

Afrika Selatan, yang dikenal sebagai negara dengan sejarah perjuangan melawan apartheid, telah lama mendukung hak-hak Palestina dan mengutuk kebijakan Israel yang dianggap sebagai bentuk penjajahan. Ramaphosa menambahkan bahwa negara-negara di dunia, terutama di Afrika, harus lebih aktif dalam mengadvokasi perdamaian di Timur Tengah.

Pernyataan ini juga sejalan dengan langkah Afrika Selatan yang terus mengirimkan bantuan kemanusiaan ke Gaza serta menyerukan sanksi internasional terhadap Israel. “Keberpihakan pada Palestina adalah keberpihakan terhadap keadilan dan hak asasi manusia,” tambahnya.

Dalam pidatonya, Ramaphosa juga menyerukan masyarakat internasional untuk menekan Israel agar segera duduk dalam meja perundingan dengan Palestina demi tercapainya perdamaian yang adil dan langgeng.

Sejumlah negara, termasuk Amerika Serikat dan Uni Eropa, masih terpecah dalam menanggapi konflik ini, sementara aksi solidaritas untuk Gaza terus bergulir di berbagai belahan dunia.