Kanada berencana memperdalam kerja sama intelijen dengan negara-negara Eropa seiring meningkatnya ketegangan dengan Amerika Serikat terkait berbagai isu global, termasuk konflik di Ukraina. Pernyataan ini disampaikan oleh Menteri Luar Negeri Melanie Joly, seperti dilaporkan oleh Canada Press pada Selasa, 25 Februari 2025. Joly menegaskan bahwa Kanada perlu memahami dinamika global secara lebih baik demi melindungi kepentingan nasionalnya.
Menurutnya, membangun aliansi keamanan yang solid dengan Inggris dan negara-negara Eropa lainnya menjadi semakin krusial di tengah situasi dunia yang terus berubah. Ia juga mengungkapkan kekhawatirannya terhadap sikap AS yang berbeda pandangan dengan para sekutunya, terutama setelah Washington memberikan suara menentang resolusi Dewan Keamanan PBB mengenai Ukraina.
Joly menambahkan bahwa Kanada terus berkomunikasi dengan Inggris, Australia, dan mitra-mitra Eropa lainnya terkait kerja sama intelijen. Selain itu, Kanada juga ingin menjaga hubungan dengan negara-negara yang memiliki sudut pandang berbeda, seperti Afrika Selatan, India, dan Arab Saudi, guna memastikan stabilitas hubungan diplomatiknya.
Sementara itu, di hari yang sama, Financial Times (FT) melaporkan bahwa penasihat senior AS, Peter Navarro, menyebut Kanada berisiko dikeluarkan dari aliansi berbagi intelijen Five Eyes. Langkah tersebut dikabarkan sebagai bagian dari strategi Presiden Donald Trump untuk lebih mengendalikan Kanada. Namun, Navarro membantah laporan FT, menuduh media kerap menyampaikan berita tanpa sumber yang jelas. Ia juga menegaskan bahwa keamanan nasional AS tetap menjadi prioritas utama yang tidak akan dikompromikan.