Tel Aviv – Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu mengungkapkan tiga alasan utama yang mendorong pemerintahnya untuk sepakat mengakhiri sementara perang dengan kelompok Hizbullah. Keputusan ini diambil setelah beberapa pekan intensitas konflik meningkat, menyebabkan kerugian besar bagi kedua pihak.
Netanyahu menjelaskan bahwa keputusan untuk menghentikan permusuhan dengan Hizbullah bertujuan untuk menjaga stabilitas dan keamanan jangka panjang bagi Israel. “Kami harus memastikan bahwa kekuatan militer Hizbullah tidak semakin berkembang,” kata Netanyahu dalam konferensi pers. “Namun, kami juga harus memprioritaskan perlindungan warga sipil dan menghindari eskalasi yang lebih besar,” tambahnya.
Selain aspek keamanan, Netanyahu menyatakan bahwa pertempuran berkepanjangan dengan Hizbullah telah menimbulkan dampak negatif pada perekonomian Israel. Infrastruktur vital dan sektor bisnis terhenti akibat serangan roket dan serangan udara. Netanyahu menegaskan pentingnya menghentikan konflik untuk memulihkan perekonomian negara.
Netanyahu juga menekankan bahwa masyarakat internasional semakin mendesak agar Israel mencari solusi damai. Negara-negara besar, termasuk Amerika Serikat dan negara-negara Eropa, mengajukan tekanan agar penghentian sementara konflik dilakukan untuk membuka ruang bagi dialog lebih lanjut.
Dengan alasan-alasan tersebut, Netanyahu berharap bisa meredakan ketegangan sambil memperkuat posisi Israel di mata dunia internasional.